Mohon tunggu...
Eddy Roesdiono
Eddy Roesdiono Mohon Tunggu... Guru Bahasa Inggris, Penerjemah, Copywriter, Teacher Trainer -

'S.C'. S for sharing, C for connecting. They leave me with ampler room for more freedom for writing.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Riuh-rendah Kehidupan Sungai Chao Phraya

2 Juni 2011   05:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:57 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Berkali-kali ke Bangkok, saya tak pernah luput menengok Sungai Chao Phraya (dalam bahasa Thai แม่น้ำเจ้าพระยาMe Nam Chao Phraya). Sungai sepanjang 372 kilometer, yang merupakan paduan dari sumber sungai Ping dan Sungai Nan di Nakhon Sawan (Thailand Tengah) ini membelah kota Bangkok sebelum bermuara di Teluk Thailand.

Bagi penduduk Bangkok, sungai berair keruh selebar sekitar 250 meter ini adalah denyut kehidupan yang riuh. Tak seperti sungai-sungai di tanah air kita, sungai Chao Phraya adalah bagian dari sarana transportasi warga, dan salah satu daya pikat Bangkok dalam menggaet wisatawan asing. Tak pernah sekalipun saya bertemu turis asing di Thailand yang belum pernah berkunjung atau tidak merencanakan untuk menengok Sungai Chao Phraya.

[caption id="attachment_111667" align="aligncenter" width="518" caption="Sungai Chao Phraya (Foto: Eddy Roesdiono)"][/caption]

Untuk menuju sungai Chao Phraya, bila Anda mendarat di bandara internasional Suvarnabhumi, langsung saja ambil bus AE2 di Exit 8. Bis bertarif 150 baht (Rp 45,000) ini akan membawa Anda dalam perjalanan 25 menit ke kawasan turis backpacker Khaosan Road. Dari Khaosan Road, susuri gang kecil Soi Rambutri, dan kemudian ambil salah satu gang-gang kecil di sebelah kanan di Soi Rambutri. Gang-gang kecil ini akan mengantarkan Anda ke jalan Phra Arthit. Seberangi jalan Phra Arthit yang sejajar dengan sungai Chao Phraya, lalu ambil salah satu gang kecil, dan Anda akan menemukan dermaga N13 Phra Arthit, dan silakan tebarkan padangan ke sepanjang sungai. Sejumlah perahu cepat bermesin berbagai ukuran berlalu lalang. Di seberang sungai Anda bisa melihat berbagai bangunan tinggi menjulang dan jembatan-jembatan yang menghubungkan kedua daratan Bangkok.

[caption id="attachment_111668" align="aligncenter" width="441" caption="Dermaga N13 Phra Arthit (Foto : Eddy Roesdiono)"][/caption]

Transportasi rakyat dan wisatawan di sungai Chao Phraya dilayani dengan baik oleh jaringan Express Boat yang dikelola pemerintah kota. Orange Flag Express Boat (Perahu Cepat Bendera Oranye) beroperasi setiap hari dari jam 6 pagi sampai jam 8 malam, dan bisa dinantikan setiap 20 menit, dengan rute Oriental (N1) – Nonthaburi (N30) sepanjang kurang lebih 18 kilometer. Express boat akan berhenti di masing-masing 30 dermaga itu. Dari ke-30 dermaga itu, 21 dermaga berada di tepi timur, dan 9 berada di tepi barat. Jadi jangan heran bila express boat bisa ngebut mengarungi Chao Phraya dengan jalur zig-zag dari tepi barat ke timur dan sebaliknya. Harga tiket berkisar dari 9 – 20 baht (Rp 2.700 – 9.000) tergantung jarak.

[caption id="attachment_111669" align="aligncenter" width="506" caption="Express Boat penuh penumpang (Fot: Eddy Roesdiono)"][/caption]

Bila ini adalah kali pertama Anda ke Chao Phraya, saya sarankan Anda naik express boat ini. Silakan mulai perjalanan dari dermaga N13 di Phra Arthit, dan beli tiket untuk tujuan dermaga Tha Thien (N8), dengan tiket seharga 13 baht (Rp 3.900). Tiket bisa dibeli di konter tiket di dermaga, atau dibeli di kondektur yang akan mendatangi penumpang di atas kapal. Dari Tha Tien Anda bisa menyeberang ke tepi barat (ke dermaga Wat Arun), untuk menyambangi Candi Wat Arun, candi prang tertinggi di Bangkok. Ongkos menyeberang (dengan perahu ferry kapasitas 40 orang) dari dermaga Tha Tien ke Wat Arun (250 meter) murah sekali, cuma 3 baht (Rp 900), tanpa karcis. Ferry berangkat setiap 10 menit. Bila Anda naik ke bagian atas candi Wat Arun (sangat terjal), Anda akan mendapat suguhan pemandangan menarik hiruk-pikuk sungai Chao Phara dengan berbagai aktifitasnya.

[caption id="attachment_111670" align="aligncenter" width="180" caption="Tiket Express Boat, ukuran aslinya (Foto : www.expressboat.com)"][/caption]

Kalau mau naik express boat, pada jam-jam sibuk (pagi dan sore), jangan harap Anda bisa dapat tempat duduk. Anda harus berdesak-desakan dengan sejumlah penumpang lain yang adalah wisatawan asing, anak sekolah, pegawai dan lain-lain. Maklum, karena sebagian dermaga-dermaga perhentian express boat adalah titik-titik lokasi strategis yang berdekatan dengan pusat-pusat bisnis, sekolah dan lokasi-lokasi wisata. Jangan lupa pula untuk cari pegangan karena sesuai namanya, express boat memang melaju kencang. Naik-turun express boat juga harus diperhitungkan baik-baik karena express boat berhenti hanya sekitar 1 menit di tiap dermaga. Jadi, sebelum dermaga tujuan Anda, pastikan Anda sudah berdiri dekat pintu keluar. Bila Anda terlanjur terjepit di tengah kerumunan penumpang di tengah perahu, Anda bakal terbawa ke dermaga berikutnya.

[caption id="attachment_111671" align="aligncenter" width="441" caption="Penumpang anak sekolah, pegawai, turis (Foto: Eddy Roesdiono)"][/caption]

Selain perahu penumpang (bendera oranye), pengelola Express boat juga mengoperasikan Tourist Boat (local line, bendera kuning, bendera hijau dan bendera biru). Tourist boat berangkat khusus dari dermaga Sathom, berlokasi tak jauh dari N1 (tidak termasuk N1 sampai N30). Dermaga Sathom punya koneksi khusus dengan jalur kereta layang BTS. Bila Anda ingin menikmati Chao Phraya tanpa berjejalan dengan penumpang umum, ada baiknya Anda coba tourist boat. Harga tiketnya 100 baht (Rp 30.000), sudah termasuk tiket lokasi wisata yang akan disinggahi tourist boat. Tourist boat hanya beroperasi pada hari-hari dan jam-jam tertentu.

[caption id="attachment_111673" align="aligncenter" width="467" caption="Boat yang bisa disewa pribadi (Foto : Eddy Roesdiono)"][/caption]

Bila wisata mewah ada dalam pikiran Anda, bolehlah Anda mencoba layanan nyaman Chao Phraya Princess Cruise (CPPC) yang dikelola oleh Tristar Floating Restaurant, Co. Perusahaan pengelola CPPC menyediakan Royal CPPC, CPPC1, CPPC 2, CPPC 3, CPPC 4, CPPC 5 dan CPPC6. Perahu mewah ukuran panjang 41 meter dan lebar 10 meter ini berangkat pukul 19.30 dan kembali lagi pukul 21.45. Begitu masuk kapal berkapasitas tempat duduk 120 orang ini, Anda akan disambut cewek-cewek staf kapal, lalu diantar ke tempat duduk. Selebihnya Anda akan menikmati santap malam mewah diiringi sajian hiburan tarian dan musik. Usai santap malam Anda boleh bernyanyi diiringi band di kapal. Pemandangan malam hari di sungai Chao Phraya luar biasa indah, dengan rona warna warni lampu kota dan pemandangan cantik bangunan kota dan candi-candi yang bertebaran di tepian sungai, termasuk cafe-cafe tepi sungai yang cozy. Panorama cantik The Grand Palace juga bisa disaksikan dari atas geladak kapal. Tiket CPPC ada di kisaran 800 baht (Rp 240.000)

[caption id="attachment_111674" align="aligncenter" width="441" caption="Suasana dinner mewah di CPPC (foto : www.thaicruise.com)"][/caption]

Riuh-rendah sungai Chao Phraya dengan segala aktivitasnya tak hanya berhenti di pusaran bisnis transportasi laut kota ini. Anda juga bisa menyewa perahu khusus (long boat) yang bisa digunakan sendiri dan tujuan-tujuan yang Anda tentukan sendiri dengan harga sewa 300 baht (Rp 90.000) perjam. Jika Anda menyukai perjalanan panjang, tersedia juga layanan yang bisa membawa Anda beperahu dari Bangkok ke Ayutthaya (88 kilometer) menyusuri pedalaman Thailand tengah.

[caption id="attachment_111675" align="aligncenter" width="459" caption="Wisatawan menikmati panorama sungai kala menanti boat (foto : Eddy Roesdiono)"][/caption]

Sehari-hari, selain diramaikan sekitar 15 perusahaan angkutan laut, sungai Chao Phraya juga disibukkan dengan lalu lalang kapal patroli AL Thailand, tug-boat yang menarik gandengan panjang dan lebar (gandengan bisa sepanjang 100 meter), yang mengangkut barang curah dari Thailand tengah ke Teluk Thailand, dan kapal-kapal pribadi dengan musik yang berdentum-dentum. Tak jarang suasana sungai terlihat bak jalan-jalan di kota besar yang kena macet, semrawut dengan hilir mudik perahu dan kapal berbagai ukuran. Sering kapal harus berhenti untuk menunggu kapal lain lewat atau lepas sandar. Namun hebatnya, sangat jarang terjadi kecelakaan.

Tak jelas berapa banyak putaran uang bisnis yang beredar di sungai itu. Yang jelas, pengelolaan sungai Chao Phraya membuat dada ini menjadi sesak karena iri. Tidak bisakah negeri kita yang kaya raya dan punya banyak sungai ini merekayasa sumberdaya sungai dan menjadikannya sebagai daya pikat wisata dan bisnis?

Referensi :

www.wikipedia.com

www.chaophrayaexpressboat.com

www.thaicruise.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun