Mohon tunggu...
Eddy Roesdiono
Eddy Roesdiono Mohon Tunggu... Guru Bahasa Inggris, Penerjemah, Copywriter, Teacher Trainer -

'S.C'. S for sharing, C for connecting. They leave me with ampler room for more freedom for writing.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cara Lebih Hemat Bayar Tagihan Kartu Kredit

9 Mei 2011   14:59 Diperbarui: 4 April 2017   18:27 747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya pegang kartu kredit sejak tahun 1996. Kini setidaknya saya punya 6 kartu kredit aktif (ini bukan nyombong, melainkan menunjukkan ketidakberdayaan saya dalam menyediakan uang cash ketika perlu beli sesuatu). Sampai saat ini (2011) berarti sudah 15 tahun saya berkontribusi meggelembungkan profit bank melalui annual fee (iuran tahunan), bunga, late charge (biaya keterlambatan), kalau pas terlambat, dan payment source fee (biaya bayar melalui media lain). Yang disebut terakhir ini adalah jenis biaya yang dibebankan kepada pemegang kartu kredit ketika membayar tagihan bulanan. Ikhwal payment source fee inilah yang ingin saya share-kan di tulisan ini.

[caption id="attachment_107027" align="aligncenter" width="370" caption="(Foto :ekonomi.okezone.com)"][/caption]

Sebagaimana para pemegang kartu kredit ketahui, setiap kita membayar tagihan kartu kredit, kita akan dikenakan biaya pembayaran yang disebut ‘payment source fee’ itu. Kita punya beberapa pilihan membayar tagian kartu kredit : (1) Melalui teller bank penerbit kartu kredit, biayanya berkisar antara Rp 10.000 – Rp 30.000 (bank-bank asing kutipannya lebih tinggi daripada bank-bank nasional), dan (2) Melalui ATM bank-bank lain (misalnya BCA, Mandiri, BII), atau melalui Kantor Pos. Cara nomor dua umum digunakan karena lebih murah biayanya, antara Rp 5.000 – Rp 7.500.

Selama 15 tahun saya membayar dengan metode nomor 2, melalui ATM BCA, Mandiri atau BII, dengan memencet urutan pilihan ‘Pembayaran’>> ‘Kartu Kredit>>’Nama bank penerbit kartu kredit’ dan seterusnya. Dengan cara ini, pembayaran Anda diterima bank yang bersangkutan dalam waktu 3 hari kerja. Saya tebali kata-kata ’hari kerja’, karena bila mampir di hari Sabtu, Minggu dan hari libur, pembayaran Anda akan molor. Itulah sebabnya, bank selalu pasang peringatan ’silakan bayar tagihan Anda sebelum jatuh tempo’. Bila pembayaran Anda sampai di akun bank penerbit kartu kredit melewati tanggal jatuh tempo, Anda berpotensi diganjar ’late charge’ yang lumayan besar, terutama di bank asing.. Hanya Citibank yang bisa ’real on-time’, artinya pembayaran Anda diterima Citibank pada hari Anda bayar lewat ATM bank lain. Biaya yang disebut payment source fee itu akan ditagihkan dalam billing statement Anda bulan depan, dan jangan kaget, biaya yang termasuk kecil itu akan masuk pula dalam hitungan pembungaan.

Entah karena telat informasi atau kurang suka coba-coba, saya baru menemukan cara lain bayar tagihan kartu kredit, yang sedikit lebih murah dan ternyata ’real on-time’ melalui ATM bank manapun, yakni dengan memencet pilihan TRANSFER>> TRANSFER KE BANK LAIN pada ATM Anda, alih-alih memencet pilihan PEMBAYARAN. Dengan pilihan TRANSFER, Anda akan diminta memasukkan kode bank tujuan (tersedia di layar ATM), diikuti nomor kartu kredit, dan muncullah nama Anda. Masukkan jumlah yang Anda bayar, dan akan keluar print-out lengkap dengan nama Anda pula.

Kelebihan dengan cara TRANSFER adalah : (1) nama tercantum pada print-out, (2) pembayaran sampai di bank kartu kredit secara real on-time sehingga terhindar dari resiko late charge, (3) payment source fee dibebankan pada akun kartu ATM yang Anda gunakan untuk membayar yang nominalnya Rp 2.500 lebih kecil dibanding bayar pakai mode PEMBAYARAN KARTU KREDIT.

Jadi, selama lima belas tahun, untuk satu kartu kredit saya rugi segini : 15 x 12 bulan x Rp 2.500 = Rp 450.000. Kalau 6 kartu kredit : 6 x Rp 450.000 = Rp 2.700.000, plus bunga berbunga atas payment source fee itu.

Saya tidak tahu apakah jumlah tersebut signifikan bagi upaya penghematan Anda. Tapi bagi saya, itu penghematan, dan itulah sebabnya saya berbagi di sini. Bila Anda kebetulan sudah lama tahu bayar tagihan kartu kredit pakai metode TRANSFER, beruntunglah Anda, karena telah memilih mode yang lebih ekonomis. Dan FYI, metode transfer seperti ini tak pernah bank penerbit kartu kredit sarankan pada nasabahnya, setidaknya demikian yang saya mafhumi.

Simak juga artikel ini  BERBAGAI CARA PENYELESAIAN TUNGGAKAN KARTU KREDIT

Mudah-mudahan bermanfaat.

Salam dari seorang pendekar hutang!

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun