Mohon tunggu...
Eddy Mesakh
Eddy Mesakh Mohon Tunggu... Wiraswasta - WNI cinta damai

Eddy Mesakh. Warga negara Republik Indonesia. Itu sa! Dapat ditemui di http://www.eddymesakh.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Hadapi Brasil, Pelatih Peru Perlu Terapkan Taktik Mourinho

6 Juli 2019   06:02 Diperbarui: 6 Juli 2019   06:12 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.sportsmirchi.com

BABAK final Copa America 2019 kembali mempertemukan tuan rumah Brasil lawan sesama Grup A, Peru. Pertandingan akan berlangsung di Estadio do Maracana, Minggu (7/7/2019), atau Senin dinihari, pukul 03.00 WIB.  

Selecao tak terbendung. Melaju mulus ke babak final tanpa kekalahan. Bahkan, tak sekalipun gawang Alisson Becker kebobolan dalam 90 menit open play di semua laga yang dilewati.

Anak-anak asuh Tite sempat kerepotan meladeni permainan ultra defensif Paraguay, tapi bisa dilewati melalui adu penalti. Hadangan paling serius datang dari Argentina. Namun, seperti yang kita saksikan, Lionel Messi dkk tak sanggup menghentikan langkah Roberto Firmino dkk. 

Kendati mencatat statistik lebih cantik, Argentina harus tersingkir di semifinal oleh gol Gabriel Jesus dan Roberto Firmino. Padahal, Aguero dkk memiliki penguasaan bola  lebih baik (52%) dan lebih banyak melakukan tembakan; 9 (2 on target) berbanding empat (3 on target) milik Brasil.

Kode keras pasukan Tite bakal mengangkat trofi ke-9 Copa America di rumah sendiri. Apalagi lawan yang akan dihadapi di babak final adalah Peru, yang dihantam 5-0 di babak grup.

Peru secara mengejutkan mampu menghabisi Uruguay di perempatfinal melalui adu penalti, kemudian menghantam juara bertahan Chili dengan skor telak 3-0. Meski begitu, skuad Ricardo Gareca tak cukup tangguh untuk membalas kekalahan sebelumnya. Hanya kesalahan konyol yang bisa membuat Tim Samba tergelincir.

Di ajang Copa America, sudah 18 kali bentrok Brasil vs Peru. Selecao menang 12 kali, Peru 3 kali menang, selebihnya imbang. Dalam 10 pertemuan terakhir, Peru hanya sekali menang, Brasil tujuh kali menang.

Peru, sang kuda hitam, tentu ingin mengangkat trofi Copa America untuk ketiga kalinya. La Blanquirroja pernah mengangkat trofi ini tahun 1939 dan 1975. Sudah 44 tahun mereka memimpikan mengangkat lagi trofi paling bergengsi di Amerika Selatan. 

Pastinya kedua tim akan tampil mati-matian. Sebagai underdog, Peru tampaknya tidak memikul beban mental seberat Brasil. Yang patut diwaspadai Tite (pelatih Brasil), Peru memiliki rekor selalu juara ketika menembus final. Meski raihan trofi terakhir sudah hampir setengah abad silam, catatan itu menjadi penambah semangat bagi Paolo Guerrero dkk.    

Kendati terseok-seok di babak grup, bahkan hanya lolos sebagai peringkat ketiga terbaik, Peru mampu menembus final setelah mengatasi tim kuat Chile di babak semifinal dengan skor meyakinkan (3-0).  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun