Mohon tunggu...
Eddy Leks
Eddy Leks Mohon Tunggu... -

Warga Negara Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik

Harry van Yogya, Si Tukang Becak

2 Juli 2014   05:03 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:53 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kami berdua orang-orang miskin yang tidak punya dana untuk membantu dana kampanye Bapak Jokowi dan Jusuf Kalla. Kami berdua hanya punya dengkul Pak dan kami niat secara tulus membantukan dengkul-dengkul kami ini Pak”, kata Bapak Harry van Yogya pada saat bertemu Jokowi setelah berjalan dari Yogya ke Jakarta menggunakan becak.

Baru saja saya menerima kiriman link video dari teman saya. Saya membuka link tersebut dan menonton video berdurasi kurang lebih 15 menit.

Video ini menceritakan Bapak Blasius, dikenal sebagai Harry van Yogya, tukang becak, yang berkendara dari Yogya ke Jakarta dengan menggunakan becak, bersama satu temannya, dengan tujuan untuk memberikan dukungan kepada Jokowi dan Jusuf Kalla. Dalam perjalanan, mereka juga bertemu dengan para pendukung Jokowi – JK. Masyarakat pendukung capres nomor 2 ini memberikan sumbangan agar dapat dibawa oleh Pak Harry ke Jakarta dan diserahkan kepada capres yang bersangkutan.

Pada saat bertemu Jokowi, Harry dengan lugas menyampaikan bahwa dirinya bersama temannya secara sukarela ingin mendukung Jokowi. Harry menjelaskan, meski tidak memiliki uang karena miskin, tapi setidaknya dia mempunyai dengkul untuk “dipersembahkan” demi memberikan dukungan kepada capres yang dia hormati. Jelas sekali terlihat bahwa Jokowi terharu ketika mendengar penjelasan dari Harry van Yogya.

Antusiasme masyarakat yang secara sukarela mendukung Jokowi memang sudah ada sejak dulu, khususnya pada saat kampanye calon gubernur DKI Jakarta. Saat ini, tua dan muda, bahu membahu, memberikan apa saja yang ada, untuk mendukung capres kesayangan mereka. Anak-anak muda umumnya memberikan kreativitas mereka dengan menciptakan berbagai jenis gambar, kutipan, dan video. Artis-artis pendukung Jokowi menciptakan lagu, menyanyikannya bersama, merekamnya, dan membagikannya melalui media sosial. Bahkan, para artis Indonesia membantu dalam konser gratis berjudul Salam 2 Jari yang akan diselenggarakan akhir minggu ini. Yang menarik, antusiasme dan kreativitas para pendukung Jokowi semakin meningkat pada masa kampanye ini.

Di dalam media sosial, saya menyaksikan bahwa sebagian besar dari teman-teman saya yang juga turut mendukung capres nomor 2, sangat aktif memberikan dukungan-dukungan kepada Jokowi. Keaktifan teman-teman saya di media sosial bukanlah hal yang normal, jika dibandingkan dengan kegiatan-kegiatan mereka di media sosial sebelum masa kampanye. Entah kenapa, banyak teman-teman saya tiba-tiba menjadi sangat aktif dan begitu bersemangat untuk mendukung Jokowi. Keaktifan mereka juga tidak bisa dilepaskan dari kreativitas yang ditampilkan, pikiran-pikiran yang kritis, dan penyampaian suatu perspektif secara menarik. Saya kagum melihat hal itu dan bahagia melihat banyak pihak yang memberikan upaya secara sukarela untuk mendukung Jokowi.

Melihat fenomena ini, gairah saya juga terpacu. Keinginan untuk memberikan dukungan sederhana untuk capres nomor 2 menjadi lebih hidup. Setelah melihat perjuangan Pak Harry van Yogya, saya menyadari, sebagai warga Negara, tiap-tiap orang bisa memberikan dukungan dalam bentuk apapun, baik kecil atau besar kepada Jokowi. Saya juga yakin, bahwa gairah yang ada, timbul karena tiap-tiap orang memiliki keyakinan di dalam hatinya, bahwa Jokowi adalah calon presiden yang tepat untuk bangsa Indonesia. Dari hati, menjadi pemikiran, dan berbuah tindakan. Seperti yang dikatakan oleh Marin Luther King Jr., There comes a time when one must take a position that is neither safe, nor politic, nor popular, but he must take it because conscience tells him it is right. Inilah suara hati saya.

Jokowi – JK adalah kita. Mari kita dukung bersama. Salam 2 jari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun