Mohon tunggu...
eddy lana
eddy lana Mohon Tunggu... Freelancer - Eddylana

Belajar menjadi tukang pada bidang yg dinamis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mungkinkah Bunga Itu Bersemi Kembali?

17 Juli 2021   23:00 Diperbarui: 17 Juli 2021   23:28 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Glance - Diolah dari sumber ilustrasi facebook.com/RuthPearsonUK

Astrid sungguh tak tahu, apa yang harus diperbuatnya setelah rumah itu terjual. Untung saja seorang pria dari agen property yang membeli rumahnya memberinya pandangan dan saran, agar untuk sementara menghuni disebuah kamar apartemen. 

Astrid berdiri dibalkon kamarnya yang terletak di tingkat tiga sebuah Apartemen. Dari teras itu, pandangnya bisa menangkap setiap inchi kesibukan dibawahnya. 

Hilir mudiknya Bis kota,  mobil pribadi, motor-motor di jalur lambat. Serta lalu-lalangnya manusia dengan semua kesibukkannya. Seolah sebuah hiburan yang mengisi kepalanya, dan mengusir bayang-bayang pekat dan kegalauan yang selama ini selalu mengusik dirinya. 

 Setahun sudah dia tinggal di apartemen ini. Dia menyetujui saran seseorang untuk memilih hunian model begini. " Disekitar area ini banyak ke sibukkan, sedikit banyak bisa menghilangkan kesedihan ibu. " demikian sarannya pada Astrid. 

Disa menerima saran itu setelah berpikir dan observasi agak lama. Memang, saat itu dirinya selalu menghalau apa saja yang sekiranya dipikir bisa membangkitkan rasa sedihnya. Itulah sebabnya, dia hanya membawa sejumlah kecil barang pribadi dari eks rumahnya. 

Jadi, pertimbangan situasi ditempat barunya, yang kemungkinan bisa mengurangi kesedihannya bisa diterima. Dan nyatanya sudah setahun ini dia menghuni kamar apartemennya. 

Tiba-tiba suara dering telpon terdengar, terburu Astrid masuk dan menyambar HP nya. Panggilan dari Arman. 

" Ya.. ada apa Arman? "

" Punya waktu gak buat jalan keluar? Yah sekadar menikmati luang sebelum senja.? "

" Boleh.. " Astrid menerima tawaran Arman, pria agen property yang dahulu memberi saran agar sementara tinggal di apartemen. Dan kini sudah dianggap menjadi kawan dekatnya. 

Astrid bukan wanita dungu, sebelumnya, dia sudah mulai mempelajari dan menilai. Apa dibalik sikap baik pria itu pada dirinya. Adalah maksud tertentu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun