Mohon tunggu...
eddy lana
eddy lana Mohon Tunggu... Freelancer - Eddylana

Belajar menjadi tukang pada bidang yg dinamis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ramadhan Versus Aksi Terobos Penyekatan Mudik

14 Mei 2021   15:00 Diperbarui: 14 Mei 2021   15:04 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bersamaan dengan itu, di India terjadi ledakan pasien akibat penyebaran covid yang sangat masif. Rentetan berita kepanikan menyebar ke seluruh Dunia, tak terkecuali di Indonesia. 

Ruang gawat darurat seakan tak mampu menampung penderita baru. Rumah sakit dan nakes terlihat pontang-panting  akibat membludaknya para pasien. Deretan ambulans, bajaj, dll tampak antre dengan pasien didalamnya, menunggu giliran untuk dilayani. 

Di beberapa daerah dilaporkan terjadinya penjarahan tabung oksigen yang akan dikirim ketempat lain

Bisa dilihat, begitu tragisnya tragedi kemanusiaan karena keganasan wabah di India itu. Krematorium kewalahan untuk melayani pembakaran jenazah korban. Bahkan laporan terakhir, dijumpai mayat-mayat yang mengapung disungai. 

Mengapa Tiba-tiba India dilanda tsunami? Padahal tahun 2020 mereka diberitakan berhasil menekan penyebaran pandemi. Ternyata itulah problemnya, mereka terlena oleh keberhasilan yang dicapai. 

Awal Januari 2020, India masih mengalami penurunan drastis pandemi sebagai dampak penerapan melakukan Lockdown local. 

Tanggal 14 bulan 4/2021, adalah puncak festifal Kumbh mela, sebuah ritual keagamaan yang biasanya dilakukan tiga kali tiap dua belas tahun. Diduga 650.000 pemuja melakukan upacara dengan menyeburkan diri di Sungai Gangga, Haridwar India. 

Beberapa sumber memastikan, bahwa festifal tersebutlah penyumbang andil terbesar merebaknya kasus pandemi di India. Menambah lonjakan kasus yang di awal 2021 memang2 mulai melonjak. 

Berdasarkan dari tsunami India ini, Pemerintah Indonesia sepertinya tak mau kecolongan. Itulah sebabnya, peraturan penyekatan secara Nasional segera dipetakan. 

Tradisi mudik merupakan kebutuhan spritual. Silaturahmi antar keluarga, sanak famili serta handai taulan adalah sebuah keharusan. Yang bagi mereka cuma bisa dilakukan cuma setahun sekali. 

Tanggal sudah ditetapkan, 6 s/d 16  Mei adalah hari dimana ditetapkan pelarangan bagi siapapun untuk melakukan mudik. Diperlukan SIKM atau surat izin perjalanan bagi siapapun yang akan mudik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun