Mohon tunggu...
Eddo Pratama
Eddo Pratama Mohon Tunggu... Lainnya - Eddo Pratama

Jadilah diri sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

PPN Sembako Naik, Apakah Menjadi Suatu Masalah?

20 Juni 2021   23:12 Diperbarui: 21 Juni 2021   00:01 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pungutan PPN sembako penting karena ada beberapa item di Indonesia yang benar-benar dapat lebih murah daripada posisi saat ini, tetapi beberapa harus lebih mahal daripada sekarang. Dengan PPN , pemerintah akan merinci barang apa pun yang layak dikenai pajak di masa depan.
Diketahui, PPN adalah retribusi yang didakwa dengan penjualan dan pembelian barang dan jasa yang dilakukan oleh agensi yang telah menjadi pengusaha kena pajak (PKP). Pihak yang membayar PPN adalah konsumen akhir

Wakil Menteri Keuangan Suahasas Nazara mengatakan rencana pemerintah untuk mengumpulkan pajak pertambahan nilai (PPN) ke kebutuhan dasar atau kebutuhan dasar bukan hanya untuk meningkatkan pendapatan negara. Namun, ini diperlukan untuk kesetaraan di sektor perpajakan.

Direktur Perpanjangan, Layanan dan Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Neilmaldrin Noor mengatakan pemerintah tidak akan memberlakukan PPN terhadap kebutuhan dasar yang dijual di pasar tradisional. "Staper dijual di pasar tradisional, ini tentu saja tidak tunduk pada PPN. Ini akan berbeda ketika bahan makanannya premium," kata Neilmaldrin dalam media briefing pajak pada Senin (14/6).

Menteri Keuangan Sri Mulyani telah benar-benar menjelaskan bahwa PPN hanya akan dikenakan pada komoditas dasar dalam kategori Premium. Dia memberi contoh, barang-barang untuk dikenakan PPN seperti nasi Shirataki atau daging wagyu yang dikonsumsi oleh kelompok kelas menengah ke atas

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun