Mohon tunggu...
EcyEcy
EcyEcy Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

Sejatinya belajar itu sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Menakut-nakuti Anak soal Seks Tak Membuat Mereka Pintar

25 Februari 2020   21:59 Diperbarui: 26 Februari 2020   16:22 3426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber foto via psychologicalscience.org)

3. Memberikan pemahaman konsep sesuai usianya
Anak prasekolah dengan anak SMP tentu memiliki pemahaman yang berbeda tentang proses kehidupan. Sebab, anak prasekolah masih minim pengetahuan jika dibandingkan dengan anak SMP yang sudah tahunan belajar di bangku sekolah. Jadi, kita tak bisa memberikan penjelasan yang sama pada mereka.

Ketika kita mau menjelaskan tentang konsep kehidupan, kita tak bisa memakai kata dan kalimat yang sama. Sebab mereka bisa mengartikan dengan kalimat yang berbeda yang belum tentu benar maksudnya.

Misalnya ketika anak bertanya tentang proses kelahiran anak manusia. Pada anak SMP bisa saja kita jelaskan bahwa bayi dalam kandungan akan dilahirkan melalui vagina jika tak ada masalah serius yang dihadapi ibu pada saat itu.

Mereka tentu bisa dengan mudah memahami pernyataan tersebut. Sebab mereka sudah dikenalkan tentang nama nama organ reproduksi di sekolahnya. Tapi tidak bagi anak prasekolah.

Kata vagina bisa saja dibayangkannya sebagai makhluk asing yang menarik adik bayinya dari perut ibunya dengan sinar selayaknya imajinasi UFO. Atau malah menganggap vagina merupakan nenek sihir yang bisa mengeluarkan adiknya dengan mantra-mantra.

Jadi, berilah penjelasan sesuai usia dan tumbuh kembang anak. Agar anak mengerti tanpa harus bersusah payah mencari cerita imajinasi yang hanya membuat anak hidup dalam mitos dan mimpi belaka.

Misalnya anak prasekolah bertanya mengenai proses kelahiran bayi. Bagaimana cara kita menjawabnya? 

"Adik yang di perut mama itu keluarnya lewat mana, Ma?"

Kita bisa saja menjawabnya, "Vagina."

Tapi saya pastikan anak tak akan mengerti dan akhirnya bertanya lagi, apa itu vagina? Bagaimana bentuknya? Gimana cara keluarnya? Tambah repot, bukan?

Jawablah dengan bahasa ibu yang ringan dan sederhana. Tanpa membohongi. Tanpa menakut nakuti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun