Mohon tunggu...
EcyEcy
EcyEcy Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

Sejatinya belajar itu sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Gigil Itu Membekukan Lukanya

1 Januari 2020   13:13 Diperbarui: 1 Januari 2020   13:19 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terpantul sesosok bayang paras lembut pada kotak kaca. Terlihat mendung menggelayut netra. Lalu butiran gerimis jatuh memberi kabar pada dunia. Ada hati yang sedang terluka.

Sepoi angin bersaing dengan dinginnya malam. Menerbangkan satu demi satu kelopak impian. Dimana ada asa asa yang tergadaikan. Menunggu tak pasti dengan penuh kerinduan.

Sayang panjangnya masa tak mampu meluluhkan. Sampai Rama Rama terbang bersama kenang pun tak cukup membuktikan. Ada cinta yang begitu mendalam. Namun terlupakan.

Kini dinginnya malam mulai menyenangkan. Sepinya masa memangkas habis kerinduan. Di raut datar mulai terbias keceriaan. Duka pun melesat terbang. Sebab gigil itu membekukan lukanya.


Salam hangat salam literasi😊🙏
Love and peace😁✌️
EcyEcy; Benuo Taka, 26 Desember 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun