Mohon tunggu...
EcyEcy
EcyEcy Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

Sejatinya belajar itu sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Muka Rata Mati di Pojok Sepi

4 Desember 2019   09:25 Diperbarui: 4 Desember 2019   09:45 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Aku begitu iba melihatmu. Muka rata dengan kepala bercula satu. Telinganya terlipat tak mendengar tuturku. Matanya tak tampak hingga tak peduli hidupku. Mau hidup mau mati muka rata tak bergeming padaku.

"Huh... bedebah! Tatap aku!"

Jarum kompas berputar tak terkendali. Muka rata pukul rata semua aksi. Penyebar virus virus benci. Menolak berdamai dengan diri sendiri. Berkutat pada mimpi mimpi tak pasti. Malas berdiri di atas kaki. Namun iri bertelur dan menetaskan dengki dalam diri.

"Tinggallah sendiri! Atau mati!"

Ketika satu persatu jiwa manusiawi meninggalkannya sendiri. Dalam diam dan sakit hati. Muka rata ditaklukkan kehidupan bumi. Raga ke utara, ruh tak mengikuti. Muka rata mati di pojok sepi. Sedang angin mentertawakannya tak henti henti.

Salam kenal salam literasi😊🙏
Love and peace😁✌️
EcyEcy; Benuo Taka, 4 Desember 2019.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun