"Memang aktivitas mereka setiap pagi apa sich?" Rudi memotong percakapanku dengan Wati.
"Kami biasa ke sungai. Mencuci, ambil air untuk kebutuhan memasak lalu mandi. Setelah itu semua pergi ke lahan masing masing untuk bertani."
"Di sini ada sungai?" Rudi celingak celinguk memandang sekitar.
"Ada. Bersih sekali. Banyak bebatuan dan airnya segar."
"Wahhh... pasti enak berenang di sana. Yuk, Bud. Kita ke sungai."
"Kami biasa menyebutnya kali deres karena aliran airnya deras diantara bebatuan sehingga menciptakan jeram. Selain itu sungainya dangkal, tak terlalu dalam. Jadi kurang nyaman buat berenang." Wati menarik tanganku seolah tak mengizinkanku mengikuti kemauan Rudi.
Akhirnya hari itu kami semua disibukkan dengan pengurusan jenazah anak tetangganya Wati hingga selesai pemakamannya. Kecurigaanku sangat besar pada semua rentetan kejadian ini. Namun sementara ini kusimpan dulu dalam suasana berkabung. Tak akan ada yang percaya padaku jika semua kejadian ini bukan ulah makhluk penghuni hutan itu. Karena mereka lebih takut pada makhluk itu dari pada Tuhan, sepertinya.
Salam hangat salam literasi😊🙏
Love and peace😁✌️
EcyEcy; Benuo Taka, 8 Nopember 2019