Mohon tunggu...
EcyEcy
EcyEcy Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar

Sejatinya belajar itu sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Misteri Malam Jumat (8)

1 November 2019   22:16 Diperbarui: 1 November 2019   22:21 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wati pun menurut. Dia akhirnya jalan menuju rumahnya yang sudah tampak dari pandanganku. Sedangkan aku membuntutinya. Dan Rudi yang sudah terlalu emosi berjalan dengan berat hati di belakangku dengan langkah terseok Seok karena tangannya kutarik paksa.

"Kalian berdua jangan emosi dulu. Aku juga curiga dengan kejadian ini. Gejala mereka seperti orang keracunan." Aku pun membuka komunikasi setelah kami bertiga duduk di bale bambu teras rumah Wati.

"Memangnya mereka habis makan apa, Wat?" Rudi pun mulai curiga.

"Kami nggak ada acara makan makan di desa." Wati mulai bisa mengikuti pola pikir kami.

"Atau..."

"Tolong.... Tolong.... Tolong...."

Suaraku terpotong oleh teriakan seseorang yang butuh pertolongan. Kami pun berdiri dan segera berlari menuju sumber suara.
Apa yang sedang terjadi? Pertanyaan itu pun memenuhi benakku. Kutakut ada peristiwa baru yang menjadikan aku dan Rudi sebagai tertuduh atas pelanggaran pantangan desa lagi. Sepertinya angin pagi itu mengabarkan berita luka kembali.

Salam kenal salam literasi😊🙏
Love and peace😁✌️
EcyEcy; Benuo Taka, 1 Nopember 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun