Begitu mendengar istilah "loyalitas konsumen", mungkin pikiran kita langsung tertuju pada mereka yang datang berulang-ulang untuk membeli produk tertentu dengan merek yang sama pada tempat yang sama. Nah, itulah salah satu "penampakan" dari loyalitas konsumen.
Tetapi, apakah sesungguhnya yang dimaksud dengan loyalitas konsumen? Mari kita bahas lebih jauh dengan dimulai dari definisinya menurut para ahli.
Pengertian Loyalitas Konsumen
Griffin (2005) mengatakan bahwa loyalitas konsumen mengacu pada wujud perilaku konsumen sebagai pengambil keputusan untuk melakukan pembelian secara terus-menerus terhadap barang atau jasa dari suatu perusahaan yang dipilih.
Oliver dalam Hurriyati (2005) menyatakan bahwa loyalitas konsumen adalah komitmen konsumen bertahan secara mendalam untuk berlangganan atau melakukan pembelian ulang produk atau jasa terpilih secara konsisten di masa yang akan datang meskipun pengaruh situasi dan usaha-usaha pemasaran mempunyai potensi menyebabkan perubahan perilaku.
Ciri-ciri Konsumen yang Loyal
Setelah mengetahui secara sepintas mengenai apa yang dimaksud dengan loyalitas konsumen, berikut kita akan lihat bagaimana ciri-ciri konsumen yang loyal itu.
Secara teoritis, paling tidak ada 4 ciri konsumen yang memiliki loyalitas terhadap suatu produk atau perusahaan. Apa saja?
Pertama, melakukan pembelian secara teratur atau berulang. Konsumen yang loyal adalah pelanggan sejati. Artinya, konsumen membeli secara berulang-ulang produk tertentu dari perusahaan tertentu. Dengan kata lain, mereka tidak membeli sekali-dua kali saja, melainkan berulang---ulang, terus-menerus.
Kedua, melakukan pembelian di semua lini produk atau jasa. Wujudnya, loyalitas terhadap perusahaan dalam bentuk pembelian produk yang dihasilkan perusahaan. Ia tidak hanya membeli satu jenis produk, bahkan beberapa produk lainnya. Contonya, konsumen tak hanya membeli lisptik, juga membeli kebutuhan lain seperti bedak, hand body, dari parfum dari perusahaan yang sama.