Bagi civitas perguruan tinggi, istilah pengabdian masyarakat tentu sudah sangat familiar. Pengabdian masyarakat adalah salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dua yang lainnya adalah pendidikan serta penelitian.
Hingga kini, kegiatan pengabdian masyarakat tetap menjadi salah satu agenda perguruan tinggi. Pengabdian ini pada umumnya menyasar ke masyarakat perdesaan.
Mengapa dipilih wilayah perdesaan tertentu, tentu ada alasannya. Misalnya, ada hal yang bisa dikontribusikan bagi kemajuan desa yang akan disasar.
Masihkah Diperlukan?
Pertanyaannya, masihkah diperlukan program pengabdian masyarakat yang berlangsung selama ini? Kalau masih diperlukan, apa urgensinya bagi para pihak yang terkait?
Menjawab ini, kita harus mengetahui terlebih dahulu latar belakang pemikiran ditetapkan dan dilaksanakannya pengabdian masyarakat tersebut.
Pengabdian masyarakat dimaksudkan untuk mengabdikan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) di perguruan tinggi kepada masyarakat.
Tujuannya tiada lain, agar iptek itu bisa bermanfaat secara nyata bagi masyarakat. Tidak hanya dikaji dan dikembangkan di kampus, bahkan juga diimplementasikan di perdesaan atau wilayah lain di luar kampus.
Jika itu menjadi tujuannya, apakah tujuan itu sudah tercapai? Tidakkah hanya untuk memenuhi kewajiban kampus sekaligus meninggalkan jejak di desa tempat dilaksanakannya pengabdian?
Sejatinya, tujuan pengabdian masyarakat oleh perguruan tinggi sangatlah baik dan mulia. Karena, ada banyak pihak yang bisa memetik manfaatnya ketika aktivitas ini dijalankan dengan baik.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!