Dengan perantaraan tubuh kita mampu bekerja dan mewujudkan apa yang kita impikan. Kalau tubuh kita rusak dan tak bisa digunakan lagi, bagaimana kita bisa beraktivitas dengan baik?
Selagi kita dikaruniai Tuhan tubuh yang sehat, yuk kita jaga tubuh ini dengan sebaik-baiknya. Merawatnya dengan baik secara rutin dan menggunakan tubuh hanya untuk hal-hal yang baik dan positif.
Kedua, tidak menabung dan berinvestasi.
Kendati banyak informasi yang bersliweran bagaimana berinvestasi dan menabung, tetapi terkadang kita kurang peduli terhadapnya. Kita mungkin hanya mendengarnya sambil lalu saja, menganggapnya tidak penting.
Boleh jadi kita berpikir, yang sekarang, ya sekarang sajalah. Nikmati hidup saat ini. Yang nanti, ya, pikirkan nanti saja.
Pola pikir seperti itu seakan-akan kita hanya hidup untuk hari ini. Padahal, jika Tuhan memberi umur panjang, kita akan memiliki perjalanan hidup yang harus ditempuh sebelum Tuhan memanggil pulang. Jadi, kita tidak hanya hidup untuk masa sekarang, juga mesti direncanakan hidup kita nantinya.
Menabung atau berinvestasi sangat dianjurkan untuk dilakukan sejak usia muda, bahkan saat mulai bekerja. Tentu saja hal ini untuk mempersiapkan masa depan, baik bagi diri sendiri maupun bagi keluarga.
Dengan menabung secara  konsisten, niscaya akan tersedia dana yang dapat kita andalkan ketika dibutuhkan, terutama saat kita tidak lagi gercep bekerja karena sudah berusia lanjut.
Tabungan atau investasi yang dilakukan secara berkelanjutan sejak usia muda akan membuahkan hasil yang bisa menyokong kebutuhan kita akan uang di usia lanjut.
Jangan sampai lantaran lupa menabung dan berinvestasi sejak masa muda, kita mengalami kesulitan finansial yang parah di usia senja.
Akhirnya kita menjadi orang yang terlalu banyak membebani anak-anak karena masalah ketiadaan uang ini. Kasihan anak, sudah menanggung keluarga kecilnya, menanggung kita lagi. Sebisa-bisanya dihindari atau dikurangi membebani anak.