Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Menjadi Manajer Itu Mudah, Benarkah?

23 September 2022   14:43 Diperbarui: 24 September 2022   05:59 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Me-manage organisasi untuk mencapai kemajuan (Sumbergambar:freepik.com).  

Manajer mesti memiliki keahlian dan pengalaman di bidangnya. Misalnya, manajer personalia harus mampu melakukan recruitment dan mengelola sumberdaya manusia sehingga bisa berkontribusi bagi kemajuan organisasi.

Biasanya dilakukan proses seleksi yang ketat sebelum menempatkan seseorang pada level manajer. Maklum saja, beban tugas dan tanggung jawab mereka demikian besar sesuai dengan bidang yang dikelolanya. Sebagai kompensasi, mereka diberikan gaji yang lebih tinggi daripada karyawan lain pada umumnya.

Setiap manajer memiliki gaya tersendiri dalam me-manage (Sumber gambar: entrepreneur.com).  
Setiap manajer memiliki gaya tersendiri dalam me-manage (Sumber gambar: entrepreneur.com).  

Nah, dalam hal inilah manajemen itu identik maknanya dengan manajer. Mereka merupakan orang-orang yang terpilih untuk me-manage organisasi sesuai levelnya. Lalu, apa saja level manajemen atau manajer itu?

Dalam ilmu manajemen disebutkan, tingkatan manajemen atau manajer ada tiga, mulai dari level terbawah (lower manager atau first line manager), level menengah (middle manager), hingga yang tertinggi (top manager). Setiap tingkatan memiliki tugas dan beban tanggung jawab yang berbeda.

Pada level manajer terbawah atau first line manager, dibutuhkan keahlian teknis (technical skill) yang lebih banyak dibandingkan dengan keahlian lainnya. Mengapa? Karena, ia dekat dengan karyawan staf yang adalah kebanyakan orang-orang teknis.

Manajer tingkat terbawah inilah yang langsung akan berinteraksi dengan para karyawan, yang kebanyakan persoalannya menyangkut hal-hal yang bersifat teknis dalam penanganan pekerjaan.

Lalu, level yang berada tepat di atasnya adalah level middle manajer. Berbeda dengan first line manager, minddle manager dituntut kemampuannya di bidang human skill.

Artinya, middle manager akan banyak melakukan hubungan, komunikasi, dan kerjasama dengan manajer atau staf yang ada di bawahnya, sekaligus dengan top manager.

Untuk hal ini, diperlukan kemampuan human skill yang baik sehingga koordinasi dan sinergitas dalam bidang yang ditanganinya bisa berjalan secara optimal.

Bagaimana dengan kemampuan yang harus dimiliki top manager atau manajer puncak? Tuntutannya lebih kepada kemampuan konseptual atau conceptual skill.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun