Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Mengenal "Empty Nest Syndrome" pada Orangtua dan Cara Mengatasinya!

16 September 2022   14:37 Diperbarui: 16 September 2022   20:11 1209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sarang kosong| Dok Unsplash.com/Luke Brugger

Misalnya lagi, masuk ke komunitas sembahyang. Komunitas ini sengaja dibentuk untuk menyatukan mereka yang punya keinginan mengisi waktu dengan kegiatan sembahyang ke tempat-tempat suci.

Mereka melakukan persiapan bersama-sama, berangkat dan sembahyang bersama-sama. Usai sembahyang kadangkala diisi dengan acara mengunjungi tempat wisata dan makan bersama.

Ada juga komunitas bersepeda atau gowes. Sepanjang orangtua menyukai kegiatan gowes, ada baiknya ikut dalam komunitas ini.

Di dalam komunitas apapun itu, orang yang terlibat di dalamnya pada umumnya saling bantu, saling mendukung, dan menguatkan antaranggota.

Itulah hal-hal yang bisa dilakukan dalam mengatasi empty nest syndrome. Intinya, relakan kepergian anak, tetap jalin komunikasi dengan mereka, dan pererat hubungan dengan pasangan. Dan, jangan lupa tetap aktif beraktivitas sesuai dengan passion serta ikuti komunitas yang disukai.

(I Ketut Suweca, 16 September 2022).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun