Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Sebuah Catatan tentang Perpustakaan Bergerak

6 Juni 2022   17:26 Diperbarui: 9 Juni 2022   01:20 1371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi buku Perpustakaan Pelangi (Sumber gambar: Perpustakaan Pelangi.dok).

Kedua, memiliki banyak koleksi buku. 

Kalau kita telisik lebih jauh, sesungguhnya masih banyak desa tidak memiliki perpustakaan, tempat warga seharusnya mendapatkan pengetahuan yang disediakan pihak desa.

Kalau pun ada yang memiliki perpustakaan, koleksi bukunya sangat terbatas. Di negeri ini masih banyak perpustakaan desa yang jumlah koleksi bukunya di bawah seribu judul.

Akan tetapi, Perpustakaan Pelangi sudah jauh melangkah maju. Lembaga yang dirintis oleh seorang pengusaha sukses setempat dan kemudian diserahkan kepada pemerintahan desa ini sudah memiliki 3.698 judul dengan 6.874 eksemplar buku.  

Koleksi buku dan berbagai sarana yang ada merupakan upaya desa, pengusaha yang peduli, pemerintah setempat, di-back up Perpusnas RI, dan masyarakat sekitar yang bahu-membahu membesarkan perpustakaan ini.

Ketiga, menjadi perpustakaan inklusi. 

Apa yang dimaksud dengan perpustakaan inklusi? Tiada lain adalah perpustakaan yang bersinergi dengan lembaga atau kegiatan lain di sekitarnya.

Dengan sinergitas itu, kehadiran perpustakaan semakin besar dampaknya pada masyarakat sekitarnya.

Misalnya, di perpustakaan dan sekitarnya ada berbagai kegiatan atau aktivitas pendukung, seperti TK-PUD, pelatihan komputer, pelatihan bahasa Inggris, pelatihan menggambar, dan  lainnya.

Sembari anak-anak atau anggota masyarakat berkegiatan seperti disebutkan di atas, mereka tidak lupa untuk hadir ke perpustakaan setempat untuk membaca buku-buku yang disukainya.

Misalnya, anak-anak TK, usai belajar dan bermain di kelas, mereka diajak untuk mengunjungi perpustakaan dan dibacakan dongeng dari koleksi perpustakaan setempat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun