Kok aneh, guru belajar dari muridnya? Dosen belajar dosen belajar dari mahasiswanya? Ya, benar, Anda tidak sedang salah baca. Maksud saya adalah, guru atau dosen yang ingin maju seyogianya juga memetik manfaat dari interaksinya dengan para siswa atau mahasiswa.
Contohnya? Memperhatikan keadaan para siswa didik, mungkin seorang guru tergerak menjadi kreatif dan inovatif dalam menemukan cara agar siswa bisa lebih mudah memahami materi pelajaran.
Dari pola yang sebelumnya -- mungkin saja ini berdasarkan usulan siswa, seorang guru bisa  menyempurnakan cara mengajarnya dengan pendekatan yang lebih menarik.
Contohnya lagi, terkadang para siswa atau mahasiswa lebih awal tahu perkembangan yang terjadi dalam suatu kasus tertentu lantaran rajin melihat berita di media online atau televisi. Nah, informasi terbaru itu bisa saja didapat dari mereka, bukan?
Para guru atau dosen tidak perlu malu bertanya kepada para siswa atau mahasiswa. Tanyakan pandangan atau pengetahuan mereka seputar topik yang sedang dibicarakan. Terkadang secara tidak terduga, mereka sudah memiliki pengetahuan yang belum dipunyai atau belum terpikir oleh sang guru atau dosennya.
Jadi, dalam interaksi tersebut, para guru dan dosen tidak harus menguasai semua informasi dan pengetahuan. Mereka bisa saja mendapatkannya dari para siswa atau mahasiswa.
Justru dengan mendengarkan pandangan atau pendapat siswa atau mahasiswa, mereka merasa bangga dan dihargai. Dan, para pendidik pun mendapatkan pengetahuan atau informasi terkini.
Ketiga, belajar dari pengalaman.
Belajar tidak hanya dari satu atau dua sumber. Pengalaman juga menjadi sumber belajar. Dengan kata lain, setiap orang bisa belajar dari pengalaman, baik pengalaman sendiri maupun pengalaman orang lain.
Perjalanan hidup sebagai guru atau dosen tentu memberikan kebijaksanaan pada tingkatan tertentu asalkan ia bersedia memetik pelajaran dari pengalaman itu.
Pengalaman demi pengalaman akan mengajarkan bahwa mendidik itu ternyata tidak mudah, apalagi yang berkenaan dengan pembentukan karakter. Diperlukan ketelatenan, kesabaran, dan terutama kecintaan yang mendalam terhadap dunia pendidikan.