Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Apakah Anda Sudah Menjadi Seorang Pendengar yang Baik?

17 September 2021   21:12 Diperbarui: 24 September 2021   23:26 716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendnegar yang baik | Sumber: Freepik via www.parapuan.co

Ini sungguh bukan tipe pendengar yang efektif. Bukan tipe pendengar yang baik. Kehadiran mereka di kelas atau pertemuan itu hanyalah secara fisik, pikiran mereka tidak sedang di situ.

Menjadi pendengar yang efektif sangat diperlukan karena berbagai kegunaan yang bisa dipetik. 

Paling tidak ada enam manfaat yang bisa Anda peroleh jika bersedia menjadi pendengar yang baik.

Pertama, memahami pesan yang disampaikan dengan baik

Apa yang disampaikan oleh pembicara dapat Anda tangkap persis seperti dimaksudkannya. Tidak ada pesan yang terabaikan atau tercecer.

Tidak ada pesan yang salah mengartikannya. Tidak ada pesan yang tidak dipahami. Apa yang disampaikan pengirim pesan sudah Anda pahami dengan baik. Inilah yang menjadi tujuan utama dalam mendengar dan berkomunikasi pada umumnya.

Kedua, menghindari kesalahpahaman

Jika Anda tidak memahami isi pesan yang disampaikan, bisa saja Anda salah dalam merespons pesan tersebut. Yang dimaksudkan oleh pembicara tidak sama dengan yang Anda tangkap.

Ilustrasi mendengarkan (Sumber: thewannabesaint.com)
Ilustrasi mendengarkan (Sumber: thewannabesaint.com)

Dengan kata lain, ketika Anda memberikan respons, maka boleh jadi respons Anda salah atau menyimpang. Kesalahan ini bisa menimbulkan akibat buruk. Terjadi apa yang disebut dengan misskomunikasi yang, jika tidak dikelola dengan baik, bisa berlanjut ke tingkat konflik.

Ketiga, menjalin hubungan baik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun