Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Membaca bagi Penulis, Seberapa Pentingkah?

7 September 2021   08:56 Diperbarui: 7 September 2021   09:04 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membaca buku mendukung kegiatan menulis (Sumber gambar:goodereader.com)

Kegiatan membaca demikian menyenangkan. Datang ke toko buku, mencatat sedikit isi satu dua buku yang menarik di koran dan menyalinnya di rumah. Begitulah kecintaan saya pada buku semasih duduk di bangku sekolah.

Mengunjungi Perpustakaan

Tidak hanya ke toko buku, saya pun kerapkali mengunjungi perpustakaan. Kala itu perpustakaan umum masih sangat langka. Saya hanya mengenal sebuah perpustakaan di kota Denpasar, terletak di kawasan dekat sebuah pasar.

Saya seringkali berkunjung ke situ sekadar untuk baca-baca. Dan, anehnya, saya tidak pernah menjadi anggota perpustakaan saat tersebut. Hanya datang, baca, dan pergi. Begitu seterusnya.

Melihat buku berderet-deret rapi di toko buku atau di perpustakaan, betapa senang hati ini. Seakan-akan saya sedang berada di samudra ilmu. Berada di lautan pengetahuan. Rasanya tidak ada keadaan yang senikmat memandangi dan menjelajahi buku-buku tersebut. Menyenangkan sekali.

Semakin bertambah umur, kecintaan saya akan buku semakin menjadi-jadi. Kecintaan pada buku terobati dengan bertambahnya toko-toko buku di kota. Tidak lagi hanya kios atau toko buku kecil, bahkan sudah toko yang besar yang menyediakan banyak buku bacaan.

Melihat perkembangan ini, hasrat untuk membaca seperti terobati. Kendati tidak bisa membeli, bisa datang dan membaca saja sudah demikian menyenangkan.

Keinginan untuk membeli buku sebenarnya sangat besar. Tetapi apa daya, saya jarang sekali membawa uang sebagai bekal, apalagi untuk membeli buku. Maklum, saya anak petani yang ekonominya pas-pasan dan belum bisa mendapatkan uang dengan cara bekerja sambil sekolah saat itu.

Mulai Membeli Buku

Baru setelah mulai bekerja, hasrat untuk memiliki buku mulai terpenuhi. Saya mulai bisa menyisihkan uang untuk membeli buku kendati penghasilan saya masih sangat terbatas. Tidak kehabisan akal, saya pun mencoba menulis.

Ketika membaca buku-buku sebelumnya baik di toko maupun di perpustakaan, sebenarnya sudah terpikir suatu saat saya harus bisa menulis. Ya, menulis seperti yang dilakukan oleh para penulis buku dan artikel-artikel yang kerap saya baca karyanya. Dan, keinginan menulis itu akhirnya kesampaian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun