Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ketika Pandemi Menjadi "Guru", Sebuah Catatan Kehidupan!

28 Agustus 2021   20:05 Diperbarui: 29 Agustus 2021   22:10 804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pandemi mengajarkan kita untuk menjadi lebih baik.| Sumber: Dokumentasi BKKBN via Kompas.com

Karena hidup ini sementara dan suatu waktu kita akan meninggal, maka kita akan berpikir, apa yang bisa kita lakukan semasih diberikan kesempatan untuk hidup.

Apakah kita egois, selalu mementingkan diri sendiri tanpa peduli pada orang lain? Apakah kita sering menyakiti orang lain? Adakah kebajikan yang sudah kita lakukan selama ini? Adakah kita pernah bahkan sering membantu orang lain? Adakah kita berbuat kebaikan bagi orang-orang di sekitar kita? Ada banyak pertanyaan yang tertuju pada diri sendiri. 

Kedua, dipaksa belajar menggunakan teknologi.

Pandemi ini memaksa kita memanfaatkan kemajuan teknologi. Mereka yang mungkin saja kurang peduli dengan penggunaan teknologi sebelum Covid-19, tiba-tiba harus menggunakannya dengan sedikit gelagapan.

Lambat-laun kita menjadi terbiasa dengan teknologi dan mulai merasa nyaman saat memanfaatkannya dalam berbagai kegaiatan.

Kita rapat menggunakan zoom meeting, melakukan proses transfer pengetahuan melalui webinar. Kita melakukan kelas pembelajaran juga dengan memanfaatkan kemajuan teknologi jaringan internet, dan seterusnya.

Dalam berbisnis pun kita memanfaatkan teknologi. Lalu, saat berbelanja kita mulai banyak memanfaatkan aplikasi belanja online untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

Akhirnya kita menjadi familiar dengan penggunaan teknologi tersebut dan menjadikannya bagian dari kehidupan dan mendukung kegiatan harian kita.

Menjalin komunikasi intensi dengan keluarga (Sumber: journeyofparenthood.com).
Menjalin komunikasi intensi dengan keluarga (Sumber: journeyofparenthood.com).

Ketiga, hubungan keluarga yang kian erat.

Dulu, ketika pandemi belum melanda, kita bebas ke luar rumah. Entah mau bekerja atau sekadar memenuhi keinginan untuk melancong ke suatu tempat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun