Anak-anak zaman sekarang banyak yang mengisi waktunya dengan bermain gadget. Hari-hari mereka terkungkung oleh peralatan berbentuk segi empat kecil ini. Banyak waktu yang dihabiskan untuk hal ini.
Belajar bela diri bisa mengurangi kecanduan pada gadget itu. "Saya mendorong anak saya ikut bela diri untuk mengurangi main HP," kata seorang ibu ketika pertama kali mengantarkan anaknya ke sebuah tempat berlatih bela diri (dojo).
Keempat, menguasai ilmu beladiri.
Kalau anak mau tekun berlatih, niscaya ia akan mendapatkan kemampuan bela diri, ilmu bela diri apapun itu.
Kemampuan bela diri ini akan sangat berguna baginya untuk menjaga dirinya sendiri dan menjaga orang-orang di sekitarnya. Di tataran praktis, kemampuan bela diri tidak perlu diragukan kebermanfaatannya.
Kelima, ajang pembentukan karakter.
Perguruan bela diri yang memiliki pondasi yang baik akan mengajarkan peserta didiknya tidak hanya bagaimana berlatih memukul, menendang, membanting, dan menangkis serangan.
Kepada peserta didik akan ditanamkan nilai-nilai karakter yang mulia. Misalnya, bagaimana menjadi manusia yang bertanggung jawab, menghormati orang lain, berdisiplin, saling mengasihi, dan saling menolong sesama manusia.
Keenam, kesempatan berprestasi.
Bela diri bisa menjadi ajang bagi anak-anak untuk unjuk prestasi. Asalkan mereka bertekun berlatih dari waktu ke waktu, maka peluang untuk mendapatkan prestasi sangatlah besar.