Kelima, mengisi waktu dengan baik.
Ini bukan sekadar persoalan mengisi waktu luang. Artinya, kalau ada waktu luang ya menulis, jika tidak, ya tak usah menulis.
Saya pikir, memang kita mesti mengusahakan waktu secara teratur untuk menulis kalau menulis adalah panggilan jiwa kita. Tidak sekadar mengisi waktu luang.
Jika kita bisa mengalokasikan waktu sedemikian rupa secara berkesinambungan, saya yakin akan banyak tulisan yang bisa kita hasilkan. Kita akan lebih produktif.
Memang diperlukan kedisiplinan dan manajemen waktu yang baik untuk merealisasikannya. Dengan demikian, waktu yang tersedia dapat kita manfaatkan dengan baik, tidak terbuang percuma.
Keenam, mendapatkan penghasilan.
Ada orang yang menggantungkan hidupnya dari menulis. Ia menjadi penulis profesional. Ada juga yang memilih pekerjaan menulis sebagai kegiatan tambahan. Ia berangkat dari dorongan hati untuk menulis dan menulis.
Yang manapun kita lakoni, keduanya berpeluang mendapatkan penghasilan. Ketika dulu saya menulis di koran, saya mendapatkan penghasilan di luar pendapatan dari tugas utama saya.
Demikian juga halnya di kompasiana. Mereka yang rajin menulis berpeluang mendapatkan income yang lumayan. Program K-Reward kompasiana dan berbagai kompetisi yang digelar kompasiana sangat memungkinkan untuk menambah penghasilan. kendati jumlah mungkin tidak besar.
Bagi sebagian penulis, penghargaan itu sangat benar nilainya kendati nominal uangnya relatif kecil. Nilai penghargaan yang diberikan tidak melulu diukur dengan uang.
Dan, itulah sebabnya, para penulis berusaha menulis dengan sebaik-baiknya. Mereka tidak selalu menulis demi uang, melainkan juga demi motivasi lainnya, termasuk penghargaan yang diperolehnya.