Padahal, saat itu aku juga tengah gandrung menulis untuk koran. Kalau aku menulis untuk koran aspek kualitas kuperjuangkan dengan sebaik-baiknya. Tetapi, anehnya, tetap saja aku menulis serampangan di kompasiana.
Aku merasa bersalah terhadap kompasiana karena memperlakukannya dengan setengah hati. Melihatnya dengan sebelah mata. Alhasil, jarang sekali artikelku masuk ke dalam kategori pilihan, apalagi menjadi artikel utama.
Diary, beberapa tahun setelah itu, perlahan-lahan aku menyadari betapa menulis dengan baik di kompasiana tidak bisa diabaikan. Aku pun berusaha  menulis dengan lebih baik, sebisaku.
Hasilnya, banyak tulisanku menjadi artikel pilihan; sesuatu yang menyenangkan. Ada juga satu-dua yang berhasil tembus menjadi artikel utama. Mengetahui trend yang bagus ini, aku menjadi kian semangat menulis.
Bukan untuk menambah kuantitas artikel, melainkan lebih kepada usaha meningkatan kualitas. Akan sangat mudah menulis tanpa memedulikan mutu, bukan? Dan, sebaliknya, tulisan berkualitas sulit dibuat. Prosesnya lebih serius dan memakan waktu.
Hingga artikel curhatan ini aku tayangkan, sudah ada 100 artikel utama yang berhasil kutulis dari 860 artikel secara keseluruhan. Jumlah itu mungkin sudah bisa mencerminkan kesungguhanku  dalam berkarya dan berbagi di sini.
Diary, yang sangat kusyukuri adalah bantuan admin atau redaksi kompasiana. Berkat admin, penampilan artikelku menjadi lebih kinclong. Apa contohnya?
Admin membantu melengkapi artikel yang kutulis dengan menambahkan foto yang relevan. Hal ini dilakukan admin terutama pada artikel yang kemudian divonis menjadi artikel utama atau headline.
Di samping itu, admin juga berbaik hati memperbaiki judul artikelku sehingga lebih menarik. Terkadang aku mengalami kesulitan dalam menentukan judul tulisan dengan tepat.
Kadang dapat judul yang enak, kadang tidak. Beruntung, admin membantu menyesuaikan judul yang ku-upload agar lebih renyah dibaca.
Tidak hanya itu, admin pun membantu menata alinea tulisanku, khususnya pada bagian paragraf pertama (lead). Kalau bagian ini terlalu menumpuk dan sesak, seringkali admin memecahnya menjadi dua alinea.