"Ibu adalah pusat kehidupan rumah tangga. Kepada mereka dibebankan tugas besar  mendidik anak-anaknya, pendidikan yang akan membentuk budi pekerti. Berilah pendidikan yang baik bagi anak-anak perempuan. Siapkan dia masak-masak untuk menjalankan tugasnya yang berat," demikian pesan Raden Ajeng Kartini.
Ketiga, menambah penghasilan keluarga.Â
Banyak istri yang tidak mau hanya mengandalkan penghasilan suami. Apalagi penghasilan suami masih sangat terbatas dan sulit memenuhi kebutuhan keluarga setiap bulannya. Sang istri akhirnya memilih ikut terjun bekerja mencari uang, kendati urusan pekerjaan rumah tangga tak ada habisnya.
Alih-alih berdiam di rumah, si istri juga berusaha menambah pendapatan keluarga dengan cara bekerja. Entah bekerja di kantor atau bekerja dari rumah dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dengan bisnis online, misalnya.
Nah, kalau sudah demikian, pendapatan keluarga akan bertambah guna menutupi berbagai kebutuhan rumah tangga. Terlebih-lebih jumlah anak yang ditanggung bertambah banyak, sehingga beban finansial jadi kian membengkak. Belum lagi menyangkut masalah pendidikan anak-anak yang harus dipersiapkan dengan baik.
Di samping itu, dengan pendidikan tentu saja perempuan bisa mewujudkan aktualisasi dirinya dengan peran yang sesuai dengan keahlian atau keterampilan. Dan, jangan lupa, aktualisasi diri adalah kebutuhan setiap orang, tak terkecuali kaum perempuan.
Jadi, ada dua hal yang dicapai, penghasilan keluarga bertambah, aktualisasi diri perempuan pun bisa terwujud. Tidak hanya laki-laki, perempuan pun membutuhkan ruang untuk unjuk kemampuan selaras dengan kemampuan dan kodratnya sebagai perempuan.
Itulah beberapa dasar pemikiran mengapa kaum hawa juga perlu memperoleh pendidikan yang baik. Ada banyak manfaat yang diperoleh jika kaum perempuan mendapatkan pendidikan yang baik.
Bangsa ini membutuhkan perempuan-perempuan andal yang -- bersama suaminya, membangun keluarga dan berkontribusi demi kemajuan daerah, bangsa, dan negara.
(Â I Ketut Suweca, 12 April 2021).