Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Memungut "The 5 Life Wisdoms" dari Perjalanan Hidup!

10 April 2021   18:20 Diperbarui: 12 April 2021   04:11 1524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi wisdom oleh Gerd Altmann via Pixabay.com

Kedua, jangan pernah berhenti belajar.

Nasihat ini datang dari orangtua, tepatnya ayah saya. Pada suatu kesempatan, ketika saya masih remaja, beliau mengumpulkan kami, anak-anaknya, dan memberi nasihat yang hingga kini masih terngiang di dalam hati.

Ayah mengakui, karena beliau hidup di zaman penjajahan dan masa Orde Lama, pendidikan formal masih sulit didapat. Beliau tidak pernah mengenyam pendidikan formal, kecuali mengikuti program pemberantasan buta huruf yang digelar zaman doeloe.

Kendati demikian, ayah yang banyak belajar dari kehidupan tidak mau anak-anaknya tidak berpendidikan. "Ayah sudah tidak mengenyam pendidikan, hendaknya kalian tidak mengikuti jejak ayah," ujarnya.

"Sekolahlah setinggi-tingginya. Jangan jadi orang bodoh. Orang bodoh mudah ditindas dan diperdaya orang lain. Jadilah pintar dengan pendidikan, tetaplah rendah hati, bantulah orang lain yang membutuhkan," tambahnya serius.

Begitulah kurang-lebih isi ucapan ayah yang disampaikan dalam bahasa Bali di hadapan anak-anaknya usai makan malam. Pesan ini demikian melekat dan tetap kami jadikan pegangan  dalam kehidupan.

Ketiga, tanamilah dirimu sendiri.

Sejalan dengan nasihat ayah, belakangan saya juga dapatkan nasihat yang tidak kalah bagusnya. Nasihat yang saya ambil ini berasal dari sebuah buku biografi yang berkulit kuning bergambar seorang pendeta.

Buku biografi itu berisikan kisah hidup seorang pendeta Hindu dengan catatan-catatan kebijakan yang berhasil dihimpun oleh penulisnya.

Nama beliau: Ida Pedanda Sidemen. Apa nasihat  beliau yang tersimpan di dalam buku tipis yang saya pinjam dari seorang teman itu?

"Yen cening tuara ngelah karang-carik, deweke pedidi tandurin." Artinya, jika engkau tidak memiliki sawah-ladang, tanamilah dirimu sendiri."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun