Nah, orang yang memiliki empati akan mudah diterima oleh sesamanya. Dengan berempati, ia mudah memengaruhi orang lain, karena orang seperti ini bisa saja menjadi tempat curhat orang-orang yang percaya pada ketulusannya.
Secara tidak langsung, dia memiliki kesempatan yang sangat terbuka untuk memengaruhi orang lain dengan siapa pun ia bergaul.
Keteladanan Itu Penting
Kedua, keteladanan. Faktor keteladanan menjadi sangat penting dalam memengaruhi orang lain. Keteladanan itu bentuknya berupa tindakan atau perilaku. Melalui perilakunya, Â ia mampu menunjukkan kepada orang lain bahwa dia pantas menjadi panutan.
Di dalam konteks keteladanan, menjadi contoh yang baik merupakan persyaratan utama. Keteladanan diwujudkan dengan contoh nyata melalui tindakan, bukan melalui kata-kata atau ucapan. Karena, tindakan lebih "nyaring bunyi"-nya daripada kata-kata!
Maka, orang yang berpengaruh seringkali menjadikan dirinya sendiri sebagai media untuk memengaruhi atau mengajak orang lain untuk berbuat kebaikan. Akhirnya, orang lain pun berbondong-bondong mengikutinya karena mereka yakin apa yang dicontohkan itu memang baik.
Kata-kata atau ucapan saja tidak banyak pengaruhnya. Oleh karena itu, sebagian orang yang berpengaruh mengambil jalan menjadikan dirinya sebagai contoh nyata. Mahatma Gandhi, misalnya, menjadikan dirinya sebagai contoh dalam gerakan swadesi dan satyagraha yang dirintisnya dan berhasil diikuti oleh rakyat India pada zamannya.
Jangan Anggap Remeh Pujian
Ketiga, pujian. Selalu harus diingat bahwa manusia senang dengan pujian. Pujian bisa menjadi api penyemangat bagi prestasi manusia. Pujian bisa menjadi bahan bakar bagi berkobarnya semangat untuk mencapai kemajuan demi kemajuan.
Manusia tidak menyukai kritik, cercaan, atau makian. Yang disebutkan terakhir ini seringkali meninggalkan luka pada sasarannya.
Kendati pun orang terpaksa mau mengikuti apa yang dikendaki oleh si pengkritik atau si pencerca, namun bukan tidak mungkin, jauh di dalam hatinya, ada rasa sakit hati yang mendalam yang bisa berkembang menjadi dendam.