Mari kita amati di sekeliling kita. Berapa orang yang pekerjaannya sesuai dengan bidang studi dalam pendidikannya?Â
Ternyata banyak yang tidak sesuai. Ada yang sarjana teknik elektro bekerja di bank menangani marketing. Ada yang sarjana sastra bekerja di perusahaan furniture. Ada yang sarjana pertanian membuka bengkel mobil. Ada yang sarjana hukum memilih menjadi penulis sastra.
Apa komentar Anda terhadap keadaan seperti itu? Apakah Anda akan menyalahkan mereka? Atau, akan mengamininya saja, mengingat Anda pun juga demikian?
Begitulah kehidupan, tidak selalu segala sesuatu yang dikerjakan sesuai dengan keinginan, termasuk tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan.
Tidak Ada Masalah
Menurut penulis, tidak masalah jika kita bekerja atau mendapatkan pekerjaan tidak sesuai dengan pendidikan. Hal seperti ini sudah sangat jamak terjadi dalam kehidupan. Jadi, tidak perlu risau terhadap hal ini.
Lagi pula, pendidikan yang sebelumnya kita jalani belum tentu juga sesuai dengan bakat atau minat terbesar kita, bukan? Kalau kemudian kita memutuskan beralih haluan, tidak masalah.
Masalah baru akan muncul jika kita tidak siap atau tidak bersedia untuk belajar dalam proses penyesuaian diri itu. Mari kita bahas hal ini lebih lanjut.
Tiga Bekal Utama
Pada dasarnya, pendidikan memberikan kita tiga bekal utama. Pertama adalah pembentukan karakter. Kedua, penambahan pengetahuan dan/atau keterampilan, dan yang ketiga adalah kemampuan berpikir.