Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

"Menulis" Outline di Kepala, Bagaimana Bisa?

22 Maret 2021   19:39 Diperbarui: 23 Maret 2021   07:52 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menyusun outline (dok.pribadi)

Apa nama organ tubuh yang sangat berharga yang terletak di antara kedua telinga kita? Jawabnya mudah saja. Otak atau kepala. Nah, bagaimana kita bisa menulis di kepala? Penasaran? Mari kita bahas lebih lanjut.

Pertama-tama mari kita mulai berbicara serba sedikit dengan outline --kendati para penulis sudah tahu, baru kemudian mencermati lebih dalam bagaimana seorang penulis "menulis" outline di dalam kepalanya. Kita akan melihat adakah yang aneh tentang menulis di kepala itu!

Membuat Kerangka Karangan

Dalam pelajaran mengarang atau menulis, teori membuat kerangka karangan atau outline adalah materi wajib untuk dipelajari. Seorang siswa atau mahasiswa mesti paham apa yang dimaksud kerangka karangan.

Kerangka karangan adalah hal-hal pokok yang akan dikembangkan dalam penulisan. Kerangka karangan adalah butir-butir pemikiran utama yang menjadi dasar sebuah karya tulis. Outline adalah himpunan kalimat-kalimat inti yang dijadikan dasar oleh penulis untuk menyusun artikel atau buku.

Bagai tubuh manusia, kerangka karangan boleh diumpamakan tulang-tulangnya. Tulang-tulang itu kemudian dilengkapi dengan segala macam organ, daging, kulit dan sebagainya sehingga menjadi manusia yang utuh. Mungkin pengandaian itu kurang tepat ya, tetapi saya yakin mudah dimengerti maksudnya.

Begitulah, para penulis atau pengarang pada umumnya menggunakan outline untuk membantunya menulis secara sistematis. Dengan menggunakan outline sebagai "guru", si penulis tidak akan melenceng dari topik yang ditetapkan.

Apa saja yang akan ditulis dan apa tujuan penulisan sudah direncanakan sejak awal di dalam kerangka tulisan. Penulis tinggal mengikuti kerangka yang sudah dibuatnya sebelum benar-benar menulis artikel. Dengan cara begini, proses menulis menjadi lebih mudah.

Pengalaman dalam dunia tulis-menulis menunjukkan pentingnya kerangka karangan dalam upaya memperlancar proses penulisan. Saya membuat pokok-pokok pikiran terlebih dahulu. Saya biarkan ide-ide itu mengalir yang mengacu ke sebuah topik yang saya hendak tulis. Saya tulis gagasan-gagasan itu begitu saja, tanpa saya evaluasi.

Saya biarkan ide-ide mengalir. Tugas saya hanyalah menuliskannya. Alhasil, terlahirlah serangkaian ide yang masih belum sistematis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun