Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mengapa "Overthinking" Harus Dihindari? Ini Alasannya!

21 Maret 2021   14:15 Diperbarui: 21 Maret 2021   20:06 5434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi overthinking (Sumber: theodysseyonline.com)

Selingi kegiatan berpikir dengan aktivitas yang tidak membutuhkan banyak pemikiran. Misalnya melibatkan diri dalam olahraga fisik, rekreasi, berkebun, bernyanyi, dan sejenisnya.

Kedua, minta bantuan sahabat. Usahakan memiliki sahabat-sahabat dekat tempat kita curhat tentang apa yang sedang kita pikirkan. Bagilah beban itu kepada teman-temanyang tepercaya.

Biarlah ia juga membantu memberikan saran atau jalan keluar terhadap persoalan yang kita alami.

Berbagi beban bersama para sahabat sungguh lebih meringankan. Siapa tahu saran mereka sangat berguna untuk memecahkan masalah yang sedang dihadapi. Jika dirasa perlu, meminta bantuan ahli.

Ketiga, temukan cara memecahkan masalah secara jitu. Mungkin selama ini kita membiasakan diri berpikir yang kurang solutif. Tidak mengarah pada solusi melainkan berpikir berputar-putar. Setiap permasalahan yang ada langsung menjadi sebuah beban pikiran yang sangat memberatkan. Padahal, setiap permasalahan selalu ada cara mengatasi atau memecahkannya.

Alternatifnya adalah, jangan berpikir menuntaskan masalah secara serta-merta dan sekaligus. Sebaliknya, urai masalah yang dihadapi sedikit demi sedikit.

Mungkin ada lebih dari satu permasalahan yang terakumulasi di dalamnya. Urai semuanya itu sehingga menjadi gambalng, dan atasi setahap demi setahap, sedikit demi sedikit hingga selesai.

Keempat, setiap permasalahan pasti ada akhirnya. Masalah kita mungkin tidak seberapa besar dibandingkan dengan permasalahan orang lain apalagi dibanding dengan permasalahan dunia. Kita tidak sendiri memonopoli masalah. Semua orang memiliki masalah dalam hidupnya.

Jadi, hadapi masalah dengan tenang, tangani, dan selesaikan. Setiap permasalahan akan terselesaikan bersamaan dengan berputarnya waktu. Asal, kita bersedia menanganinya dengan tenang dan berani.

Berani Mengeksekusi

Kelima, segera eksekusi. Kalau sebuah masalah tidak ditangani, tidak dieksekusi, akan tetap menjadi masalah. Eksekusi menjadi penting untuk menyelesaikannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun