Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama FEATURED

Nyepi, Saatnya Merenung dan Mengevaluasi Diri!

12 Maret 2021   17:55 Diperbarui: 3 Maret 2022   06:56 1653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seperti inilah suasana Nyepi di Bali (Sumber ANTARA FOTO / Nyoman Budhiana via KOMPAS.com))

Ketika salah satu umat melaksanakan hari besar keagamaan, masyarakat agama lainnya hadir membantu. Paling tidak ikut menjaga kondisi tetap kondusif. Hal ini sudah terpelihara secara turun-temurun di Bali.

Sehari setelah Nyepi disebut dengan Ngembak Geni, saat umat Hindu mengadakan kunjungan atau silaturahmi ke keluarga atau umat agama yang berbeda dalam rangka mempererat tali persaudaraan, menjalin kasih sayang antarsesama manusia, dan merawat keharmonisan hidup bersama.

Di Bali ada istilah nyame (saudara). Disebut juga dengan semeton (bahasa Bali halus) dalam makna yang sama. Bahwa semua manusia, apa pun agamanya pada hakekatnya adalah saudara.

Karena bersaudara, maka ia harus dilihat bukan sebagai orang asing, melainkan bagian dari keluarga besar masyarakat Bali.

Filosofi yang lebih dalam lagi, ada istilah Vasudheva Kutumbakam. Artinya, semua manusia adalah saudara. Inilah modal besar keharmonisan hidup antarumat beragama di Bali.

Akhirnya, saya ingin menyampaikan selamat merayakan Isra Miraj bagi saudara-saudaraku umat muslim yang merayakannya. Selamat merayakan Hari Nyepi untuk saudara-saudaraku umat Hindu yang melaksanakannya.

Semoga damai di hati, damai di dunia, dan damai senantiasa.

( I Ketut Suweca, 12 Maret 2021).  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun