Mbak Hennie Triana dan Pak Katedrarajawen
Mbak Hennie Triana, misalnya, adalah sahabat kita yang sering menulis mengenai berbagai destinasi wisata di luar negeri, termasuk tentang wilayah dan budaya yang memiliki keunikan atau keistimewaan.
Beliau menuliskan hal itu dengan demikian baiknya sehingga seringkali kita terbawa seakan-akan melihat sendiri apa yang ditulisnya. Di samping itu, Mbak Hennie adalah salah seorang kompasianer di luar negeri yang rajin blogwalking.
Lalu, ada sahabat kita, Pak Katedrarajawen, yang senantiasa hadir dengan karya-karyanya yang penuh makna, lebih banyak berbentuk puisi. Ya, pemikiran Pak Katedra -- demikian saya menyebut nama beliau, sudah mendekati pemikiran seorang filsuf yang selalu hadir dengan kalimat-kalimat yang padat, singkat, berisi, dan bijak.
Beliau mengangkat tentang pentingnya selalu berusaha melangkah di jalan kebaikan dan kebenaran. Karena, kebaikan akan menuai kebaikan, keburukan akan menuai keburukan juga. Semuanya itu digali dan dikristalisasi dari pengalaman hidup beliau disertai dengan niatan besar untuk berbagi kebaikan kepada pembaca.
Membaca tulisan beliau, saya jadi teringat dengan pemikiran-pemikiran para filsuf aliran stoisisme tempo doeloe yang mengangkat filsafat yang implementatif dan kontekstual dengan segala zaman.
Pak Rudy Gunawan dan Pak Felix Tani
Selanjutnya, ada Pak Rudy Gunawan. Sebenarnya, tak perlu lagi saya jelaskan tentang sahabat kita yang satu ini. Begitu kita mendengar nama ini, serta-merta kita akan teringat akan tulisan-tulisan beliau seputar ilmu angka (numerologi).
Melalui karya-karyanya, kita bisa mengetahui Pak Rudy Gunawan adalah pakar di bidang numerologi. Analisisnya pun tajam membuat kita tergoda untuk mengetahuinya. Seringkali tulisannya dibumbui dengan humor yang bisa membuat pembaca senyum-senyum sendiri.
Judul-judulnya? Acapkali provokatif! Saya paham mengapa beliau membuat judul seperti itu. Salah satunya adalah untuk menggoda pembaca membaca tulisan tersebut. Dan, ternyata benar, banyak sahabat yang hadir mengerubungi tulisan beliau di kolom komentar dan vote. Saya termasuk salah satunya.
Lantas, ada sahabat kita yang Pak Felix Tani. Pakar sosiologi kita ini sering menulis topik-topik dengan menghindari sudut pandang "biasa-biasa saja." Pak Felix hadir dengan melihat setiap materi bahasan dari sisi lain yang seringkali tak terduga.