Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

Jangan Tunda Menulis Hanya karena (Merasa) Belum Cakap Berbahasa Indonesia

10 Oktober 2020   07:06 Diperbarui: 11 Oktober 2020   22:13 998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi memahami bacaan. (sumber: Thinkstocks/URFINGUSS)

Bagaimana dengan Penalaran?

Belum lagi menyangkut penalaran atau penggunaan logika dalam penulisan. Seorang penulis mesti memahami berbagai jenis proposisi, penalaran deduktif, dan bagaimana menarik kesimpulan.

Ia harus paham seperti apa penalaran induktif dengan memahami bagaimana melakukan generalisasi, analogi, dan hubungan kausal. Si penulis harus pula berhati-hati dengan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam bernalar.

Buku Menulis dengan Modal Nekat (dok. pribadi)
Buku Menulis dengan Modal Nekat (dok. pribadi)

Sudah cukupkah? Belum! Penulis harus juga pandai menerapkan kaidah ejaan, khususnya ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan. Misalnya, penulisan huruf, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan penggunaan tanda baca.

Jangan Terlalu Risau

Itulah beberapa hal yang seharusnya dikuasai apabila hendak menulis dengan baik dan benar dalam bahasa Indonesia. Lalu, apakah kita harus menguasai semua hal itu jika ingin menulis? Idealnya, ya.

Akan tetapi, kalau hal itu diberlakukan secara ketat, kapan kita berani menulis? Kapan jurus modal nekat bisa dikeluarkan?

Oleh karena itu, menurut saya, jangan terlalu risau dengan segala pernak-pernik dalam berbahasa Indonesia. Ingatlah, sebagian besar dari kita bukanlah sarjana atau ahli bahasa Indonesia. Kalau ingin menulis, ya, menulis saja, seperti yang saya lakukan ini.

Seperti pernah saya paparkan dalam artikel sebelumnya, saya bukanlah ahli bahasa Indonesia. Pantaslah jika ternyata ada kata-kalimat saya yang tidak atau kurang tepat. Tetapi, saya berani memutuskan untuk menulis dengan jurus modal nekat!. Saya labrak saja!

Yang penting, saya kira, gagasan yang hendak kita sampaikan bisa dipahami oleh pembaca. Tetap harus berusaha menulis sebaik mungkin yang kita bisa. Itu saja yang terpenting yang paling awal dan harus kita pahami dan usahakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun