Selanjutnya, Ahmad Fuadi, melalui novel serial Negeri Lima Menara memberi  kita pengetahuan tentang kehidupan di pondok pesantren dan ikut berkeliling dunia untuk belajar dengan beasiswa. Ahmad Fuadi mengakui bahwa novel-novel yang ditulisnya sebagian besar berasal dari pengalaman pribadinya.
Lalu, ada Amish Tripathi, membawa pembaca ke dalam kehidupan dan peperangan di seputar lembah Sungai Indus di masa lalu dengan imajinasi yang tinggi dan penulisan yang apik melalui trilogi novelnya, Siwa.
Menulis, Kesempatan Berbagi
Membaca adalah upaya dan proses menjadikan diri lebih lengkap. Dunia ide yang kita perlukan dalam kehidupan untuk menumbuhkan dan menguatkan pikiran, hati, dan jiwa, Â kita dapatkan dari membaca. Kita sudah melakukan proses pengisisan diri dengan cara membaca secara berkesinambungan.
Lalu, apakah cukup sampai di situ? Tentu saja, belum. Masih ada langkah berikutnya. Mempraktikkannya! Ya, kini saatnya kita berbagi.
Kalau hanya dengan membaca, tanpa berbagi, tak akan banyak gunanya. Karena melalui pembacaan sudah memberi kita banyak pengetahuan dan wawasan dari berbagai sumber, maka sudah saatnya kita meneruskan apa yang kita ketahui itu kepada orang lain.
Inilah yang disebut sebagai kewajiban hidup dengan berbagi. Dan, jangan lupa, hidup dengan cara ini bukanlah hal baru, melainkan sudah dilaksanakan secara turun-temurun. Tanpa itu, pengetahuan tak akan bisa diwariskan, stagnan atau sulit berkembang.
Pada artikel terdahulu saya pernah menulis tentang ungkapan yang sudah banyak diketahui bahwa sebaik-baiknya hidup sebagai manusia adalah menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain.
Nah, melalui penyebarluasan tulisan kita berharap bisa bermanfaat bagi orang lain. Kita bisa menulis hal-hal yang kita ketahui dengan baik. Kita bisa menulis topik-topik yang kita kuasai sehingga pembaca pun dapat mengetahui dan memanfaatkannya sebagai referensi.
Karya Fiksi atau Nonfiksi
Lalu, apa genre tulisan yang kita sukai dan bagikan? Karya sastra alias fiksi-kah? Oke, kalau begitu kita bisa memilih menulis puisi, cerpen, novel, atau jenis karya sastra lainnya. Melalui  karya itu kita sisipkan nilai-nilai kebaikan untuk kepentingan orang banyak.