Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Membaca Kiprah dan Pesan Pak Jakob Oetama

10 September 2020   19:33 Diperbarui: 11 September 2020   21:44 714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Jakob Oetama. (Foto: KOMPAS/YUNIADHI AGUNG)

Buku setebal 659 halaman yang  diterbitkan Penerbit Kompas pertama kali pada tahun 2011 ini memuat perjalanan Harian Kompas, sejak terbit pertama kali tanggal 28 Juni 1965 oleh Petrus Kanisius (P.K.) Ojong dan Jakob Oetama.

Di dalam buku ini dijelaskan tentang keputusan Jakob Oetama yang berani memikul tanggung jawab menandatangi surat permintaan maaf pada dini hari 5 Februari 2078 di tengah kesulitan kondisi yang sangat menentukan hidup-matinya harian ini.

Di samping itu, buku ini pun menjelaskan tentang Jakob Oetama yang memilih profesi wartawan sebagai panggilan hidup beserta pergulatan hidupnya.

Dalam mengelola Kompas, tanggung jawab dibagi menjadi dua bidang yang saling berkaitan. Urusan bisnis menjadi tanggung jawab P.K. Ojong, sedangkan urusan keredaksian menjadi tanggung jawab Jakob Oetama.

Kepergian P.K. Ojong yang demikian mendadak, 31 Mei 1980,  mengharuskan Jakob Oetama mengambil alih tanggung jawab secara keseluruhan. Jika, misalnya, pengambilalihan tanggung jawab itu tak dilakukan Jakob Oetama, apa yang akan terjadi terhadap Kompas?  Mungkin harian ini akan tinggal nama saja.

Sekarang Kompas telah menjadi sebuah perusahaan yang besar dengan banyak suku usahanya yang tumbuh dan berkembang dengan pesat di bawah kepemimpinan Jakob Oetama, pria sederhana yang lebih senang disebut wartawan daripada pengusaha, yang selalu menyebut keberhasilan Kompas berkat kerja keras, sinergitas, dan karena diberkati Tuhan.

Itulah secuil keberhasilan Jakob Oetama dari banyak sekali kesuksesan beliau bersama Tim yang kompeten dan solid dalam membesarkan usaha Kompas-Gramedia.

Beginilah Jakob Berujar

Sumber gambar : dok. pribadi
Sumber gambar : dok. pribadi
Ada satu lagi buku yang saya baca terkait dengan Jakob Oetama. Berbeda dengan kedua buku di atas yang dieditori atau ditulis St Sularto, buku yang berjudul Yuk, Simak Pak Jakob Berujar ditulis redaktur senior Kompas saat itu, Ninok Leksono.

Apa kandungan buku setebal 190 halaman yang diterbitkan Penerbit Kompas pertama kali pada tahun 2016 ini? Isinya, sesuai dengan judul buku yang bernada santai ini, adalah sejumlah ucapan atau ujaran Jakob Oetama yang didokumentasikan oleh penulisnya,  Ninok Leksono.

Beberapa di antara ujaran tersebut akan saya turunkan dalam artikel ini. Melalui ujaran-ujaran itulah Pak Jakob Oetama mentransfer pengetahuan dan menanamkan nilai-nilai berharga yang hingga kini dipedomani oleh segenap jajaran Kompas dalam menunaikan tugas keseharian mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun