Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Masih Ada yang Belum Juga "Pede" Menulis? Ini Solusinya!

9 Juli 2020   19:45 Diperbarui: 10 Juli 2020   05:39 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: id.pinterest.com/|mrktrs.co

Prinsip kaizen ala Jepang yang banyak dikenal tepat sekali diterapkan di sini: lakukan perbaikan secara terus-menerus. Jika hal ini dilakukan secara konsisten, saya yakin pengetahuan dan keterampilan menulis Anda akan meningkat dengan sendirinya.

Jangan pernah seorang calon penulis belajar teori melulu. Baca buku, lihat video, mendengar penjelasan dari para penulis ahli, lalu diam tak melakukan apa pun! Teori menulis itu tak ada manfaatnya jika tak dipraktikkan; saya kira kita semua sepakat tentang hal ini.

Nah, daripada Anda menunggu memiliki pengetahuan yang komplit atau mumpuni di bidang ini, seyogianya lakukan praktik menulis. Jangan sampai Anda sudah banyak melahap teori, bukannya menjadi penulis, malah sebaliknya menjadi pengamat yang tak bisa menuangkan pemikirannya sendiri.

Belajar teknik menulis itu penting untuk membukakan jalan, tetapi praktik menulis jauh lebih penting untuk menghasilkan karya.

Takut Dicemooh Pembaca

Ketiga, khawatir dicemooh pembaca. Adakah calon penulis atau penulis pemula yang berpikiran seperti ini? Saya yakin ada, masih ada! Jika rasa takut dicemooh karena tulisan jelek, tidak berbobot, dan sejenisnya itu dipelihara, lalu kapan kita mulai berani menulis? Tak akan pernah terwujud tulisan kita jika kita membiarkan diri dicengkeram rasa takut berlebihan seperti ini.

Saya katakan hal ini, karena saya sendiri pernah menghadapi orang yang takut menulis karena takut dicemooh! Menurut saya, tak bisalah kita memuaskan semua orang untuk setiap hal yang kita kerjakan, termasuk dalam hal tulisan. Pasti ada orang sependapat nantinya dengan tulisan kita dengan memberikan dukungan, pujian, dan sejenisnya.

Sebaliknya, mungkin juga ada yang berbeda pandangan, bahkan mencemooh karya kita. Itu hal yang biasa. Kalau sedari awal kita takut dengan hal negatif yang dipikirkan orang lain terhadap karya kita, ya, kita akan selalu ragu mengambil sikap, tak memiliki rasa percaya diri dan tak berani menulis satu artikel pun!

Begini saja: tulis saja sebaik yang Anda bisa. Persoalan bagaimana pendapat pembaca jangan dipusingkan. Pokoknya tulis sebaik yang Anda sanggup. Titik. Biarlah pembaca yang akan memberikan nilai.

Banyak penulis yang karyanya dipandang sebelah mata pada awalnya tapi kemudian menjadi penulis tersohor! Ada pula penulis yang usulan bukunya ditolak oleh banyak penerbit pada mulanya, tetapi akhirnya berhasil dan bukunya menjadi best seller!

Penulis sejati adalah orang yang (seharusnya) memiliki ketangguhan menghadapi segala hambatan, tantangan, dan rintangan dalam berkarya.

 ( I Ketut Suweca, 9 Juli 2020).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun