Sumber gambar: https://id.pinterest.com/pin/774267360913530701/
Sahabat, artikel ini adalah tulisan saya yang ke-600. Benar, ke-600. Lalu, ada apa? Apalagi kalau bukan saya ingin bantuan sahabat semua untuk bersama-sama bertepuk tangan merayakannya. Tepuk tangan di rumah masing-masing ya. Ini pasti membantu menyemangati saya, he he he.
Apa artinya capaian artikel 600 judul dan dilengkapi pula dengan poin 14.894? Istimewakah? Bagi saya, ini istimewa. Bahkan istimewa sekali. Betapa tidak! Jika tak karena "tuntutan" menulis di kompasiana, mungkin tak akan pernah tercapai jumlah artikel sebanyak itu.
Kompasiana-lah yang sudah  berjasa menyediakan wadah bagi saya, dan kita semua, untuk menuangkan gagasan demi gagasan secara berkesinambungan. Dan, di kompasiana pula saya mendapatkan dukungan para sahabat yang luar biasa sehingga terus bersemangat menulis.
Kalau saya menulis di blog pribadi, misalnya, mungkin jumlah pembaca dan pemberi komentar tak sebanyak dan sebagus di sini. Kalau saya menulis di majalah atau di koran pun tidak akan ada persahabatan seperti yang saya dapatkan di sini. Kompasiana memang istimewa!
Inilah saatnya saya bersyukur kepada Tuhan sudah dipertemukan dengan kompasiana dan tim-nya yang baik hati, juga dipertemukan dengan sahabat-sahabat yang senantiasa hadir memberi dukungan melalui komentar, nilai atau vote, dan lainnya.
Di saat merayakan pencapaian artikel ke-600 ini, jika diijinkan, saya ingin mengajak semua sahabat untuk terus melangkah bersama-sama. Tetaplah menulis, tetaplah saling mengunjungi. Kita rawat terus silaturahmi ini.
Tetaplah berbagi pengetahuan, pengalaman, pemikiran, dan apa pun yang dipandang pantas dibagikan di sini. Kebersamaan ini sungguh menguatkan semangat saya, mungkin juga semangat kita semua, untuk tetap bertahan dan aktif menulis di sini.
Perkenankan saya menyampaikan permohonan maaf yang mendalam kepada semua sahabat atas kekhilafan yang pernah saya lakukan yang, tentu saja, tidak saya sengaja. Terkadang tulisan yang saya maksudkan bersifat umum lalu belakangan ada yang merasa sedikit "tersentuh." Tidak ada niat sama sekali melukai hati siapa pun.
Saya menyadari bahwa kata-kata yang diucapkan dan kata-kata yang tertulis mempunyai kekuatan yang luar biasa. Dengan kata-kata kita bisa mendapatkan sahabat dan dengan kata-kata pula kita bisa mendapatkan musuh. Dengan kata-kata kita bisa selamat dan dengan kata-kata pula kita bisa celaka.
Semoga kata-kata yang kita taburkan di ruang publik bernama kompasiana menjadi benih-benih yang tumbuh subur, lalu berbunga dan berbuah kebaikan bagi kita dan pembaca semuanya. Terima kasih.
( I Ketut Suweca, 25 Juni 2020).
