Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Penulis Itu Manusia Istimewa, Benarkah?

30 Mei 2020   20:02 Diperbarui: 31 Mei 2020   06:51 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://id.pinterest.com/pin/839780661755358687/

Ada orang berkeyakinan bahwa tak sembarang orang bisa menjadi penulis.

Hanya orang-orang tertentu yang berbakat yang bisa menjadi penulis.

Hanya orang yang bersedia melatih diri siang-malam dalam waktu lama yang bisa menjadi penulis.

Dan, hanya orang yang siap hidup menyepi yang bisa menjadi penulis.

Mereka, para penulis itu, mewariskan ilmu pengetahuan melalui naskah dan buku-buku yang mereka tulis.

Penulis adalah manusia terpilih, manusia istimewa.

Mempertanyakan Bakat
Mendengar argumentasi semacam itu, saya jadi penasaran sehingga ingin melihatnya lebih jauh. Benar bahwa untuk menjadi penulis diperlukan kerja keras yang memakan waktu. 

Untuk mendapatkan predikat penulis yang pantas, orang harus menunjukkan puncak-puncak karya. Kesabaran dan perjuangan panjang yang disertai dengan konsistensi sangat dibutuhkan. Perjalanan menuju puncak yang sama sekali tidak mudah.

Tetapi, untuk menjadi penulis haruskah berbakat? Bakat itu penting, memang. Namun, bakat saja tentu masih jauh dari cukup. Diperlukan upaya-upaya mewujudkan bakat itu menjadi kenyataan. Orang tak akan pernah bisa mengandalkan bakat semata untuk menjadi penulis.

Bakat hanyalah sebuah potensi. Namanya potensi, tentu saja masih terpendam. Bagai mutiara, ia harus diangkat dari kedalaman dasar lautan, lalu dibersihkan, ditatah, dibingkai menjadi hiasan yang bernilai tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun