Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mengisi Waktu Pensiun dengan Menulis, Mengapa Tidak?

22 Februari 2020   21:11 Diperbarui: 23 Februari 2020   11:25 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi berbagi gagasan lewat menulis. (sumber: KOMPAS)

Selanjutnya, kegiatan menulis menuntut pikiran kita akan lebih serius lagi berkonsentrasi:  memilih dan menyusun kata, menjadikannya kalimat, paragraf yang sambung-menyambung, hingga akhirnya  terlahir sebentuk artikel yang memiliki nilai manfaat. Semua kegiatan itu membuat pikiran kita berkerja. Alhasil, pikiran kita akan aktif sehingga tetap tajam.

Keempat, sarana mengekspresikan diri. Setiap manusia memerlukan wahana untuk berekspresi,  berprestasi, guna mendapatkan rasa pencapaian. Setiap orang membutuhkan apa yang disebut sebagai "need for achievement (n-ach)" atau dorongan berprestasi, oleh ahli  psikologi sosial David McClelland.

Melalui tulisan-tulisan yang dibuat, orang bisa menunjukkan keberadaan atau eksistensi dan harga diri sekaligus.  Dengan menulis, kita bisa merasa berguna bagi orang lain, kita mendapatkan pengakuan, perhatian, dan kebutuhan psikologi sejenis dengan itu, sebagai manusia normal.

Kelima, mendapatkan penghasilan. Bagian kelima ini, bisa ya, bisa tidak, menjadi tujuan. Kalau seseorang serius menekuni dunia tulis-menulis --kendatipun sudah pensiun, bukan mustahil dari kegiatan itu bisa menghasilkan uang. 

Menulis di media cetak, media elektronik, dan beberapa pekerjaan lain yang mensyaratkan kemampuan menulis, bisa mendatangkan fulus. Mau sekadar mengisi waktu atau mau mendapatkan duit-nya, atau bahkan kedua-duanya? Terserah masing-masing dari kita saja. Pensiun? Yuk, tetap menulis.

( I Ketut Suweca, 22 Februari 2020).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun