Dengan tujuan yang dituliskan dengan terang-benderang, maka kita pun akan memiliki panduan yang jelas akan ke mana kita menuju. Kita pun bisa lebih memfokuskan segala energi untuk merealisasikannya secara bertahap.
Seperti suryakanta yang bisa memfokuskan sinar matahari sehingga mampu membakar kertas, demikian pula tujuan yang jelas dan pasti bisa membakar semangat untuk mewujudkannya.
Mengapa Harus Menuliskan Tujuan?
Menuliskan tujuan adalah hal yang sangat penting dan strategis dalam tahap perencanaan hidup. Dengan menuliskan tujuan, berarti kita melibatkan pikiran dan fisik untuk berfokus dari sejak awal.
Menuliskannya adalah juga cara untuk "menanam" tujuan itu ke dalam batin yang terdalam: ke dalam pikiran bawah sadar kita. Menanamkan tujuan hidup ke dalam pikiran bawah sadar merupakan hal yang sangat dianjurkan oleh para ahli psikologi jika ingin berhasil merealisakannya.
Pikiran bawah sadar (subconscious mind) itu seperti tanah subur. Apapun yang kita tanam di dalamnya akan bertumbuh. Ia tak melihat apakah yang ditanam itu benih positif ataupun negatif. Asal ditanam akan tumbuh subur. Tergantung apa yang ditanam.Â
Maka, saran saya, tanamlah hanya hal-hal yang membawa Anda pada keberhasilan hidup. Dengan melibatkan berbagai pancaindra saat menuliskan tujuan, maka kian dalam tujuan itu tertancap di dalam pikiran bawah sadar. Pada waktunya ia akan bertumbuh dan berbuah manis.
Tulis dan Revisi Berulang-ulang
Lantas, bagaimana melakukannya? Luangkan waktu untuk menyusun tujuan. Ambil selembar kertas dan sebuah pulpen atau pensil. Duduklah di tempat yang Anda sukai di mana Anda merasa nyaman. Selanjutnya, mulailah menuliskan tujuan hidup Anda. Tuliskanlah sebisanya dulu.Â
Anda bisa membuat tujuan lebih dari satu. Mau dua, tiga tujuan atau lebih, silakan. Jangan lupa, buatlah skala prioritas tujuan yang hendak Anda capai. Pastikan mana diposisikan di nomor urut satu, nomor urut dua, dan seterusnya.
Pertimbangkanlah setiap tujuan yang muncul dari dalam benak. Pertimbangkan posisinya dalam daftar urut prioritas. Renungkanlah dalam-dalam.
Tujuan hidup itu tak harus dibuat sekali jadi. Jika Anda merasa belum pas, silakan dicoret, buat lagi tujuan yang lebih sesuai, demikian seterusnya. Kaji setiap butir tujuan itu: apakah tujuan itu benar-benar merupakan impian Anda selama ini? Tidakkah itu hanya kilasan pikiran yang bersifat sementara?
Anda bisa mengambil waktu untuk merumuskan tujuan ini selama 2-3 hari, misalnya. Yang terpenting hasilnya sesuai dengan kehendak sejati Anda. Pastikan tujuan yang ditulis adalah hal-hal yang benar-benar sedang Anda kejar, sesuatu yang sangat ingin Anda wujudkan, dan yang akan membawa Anda kepada perasaan sebagai manusia yang berharga.