Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Menuliskan Tujuan Hidup, Tampak Remeh tapi Dahsyat Pengaruhnya

17 Februari 2020   19:30 Diperbarui: 19 Februari 2020   21:09 1489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: Pixabay/StockSnap)

Sahabat-sahabat Kompasianer, kali ini marilah kita berbincang sedikit tentang tujuan hidup. Apa sejatinya tujuan kita hadir ke dunia ini? Untuk apa kita hidup, dan mau ke mana kita menuju? Adakah kita sudah memiliki jawabannya?

Pertanyaan filosofis tapi spontan seperti itu mungkin segera membuat kita gelagapan seraya berpikir keras: apa ya tujuan hidup saya?

Terdapat Beragam Jawaban
Ketika kepada sejumlah orang ditanya tentang tujuan hidup, jawaban yang didapat bisa sangat beragam.

Misalnya:
"Saya ingin menjadi miliuner semasih muda."
"Saya ingin memiliki rumah yang besar dan indah."
"Saya ingin sukses dalam karier dan berkedudukan tinggi."
"Saya ingin menjadi orang terkenal dan dihormati."
"Saya ingin menjadi pengusaha sukses."

Dan, banyak lagi yang lainnya.

Tidak Memiliki Tujuan Hidup?
Di samping ada yang mempunyai tujuan sebagaimana dicontohkan di atas, ada juga yang belum menyusun tujuannya sama sekali. Ketika kepadanya ditanya tujuannya, apa jawabannya? "Nggak tahu."

"Saya tak punya tujuan. Biarlah semuanya mengalir seperti air."

"Tujuan itu nggak penting. Serahkan saja sepenuhnya kepada Tuhan, mau dibawa ke mana."

Sebaik-baiknya hidup adalah hidup bertujuan. Akan ke mana kita menuju, seharusnya jelas dan terang-benderang.

Jika tak memiliki tujuan, ke mana kapal akan menuju? Ke mana kapal akan berlabuh? Jangan-jangan terkatung-katung di tengah lautan, bahkan bukan tak mustahil bisa menabrak karang. Hidup tanpa tujuan seperti kapal tanpa kemudi.

Tujuan hidup itu sejatinya sangat penting untuk dirumuskan. Tak cukup tujuan itu "ditulis" di dalam pikiran atau angan-angan, melainkan tujuan yang dituliskan dengan jelas dan pasti. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun