Mohon tunggu...
I Ketut Suweca
I Ketut Suweca Mohon Tunggu... Dosen - Dosen - Pencinta Dunia Literasi

Kecintaannya pada dunia literasi membawanya suntuk berkiprah di bidang penulisan artikel dan buku. Baginya, hidup yang berguna adalah hidup dengan berbagi kebaikan, antara lain, melalui karya tulis.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menguak Proses Kelahiran Sebuah Buku

8 Desember 2019   11:32 Diperbarui: 30 Maret 2020   18:22 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: https://id.pinterest.com/pin/794463190496582544/

Bagi sebagian dari kita barangkali belum tahu dengan pasti bagaimana sebuah buku dibuat. Muncul pertanyaan demi pertanyaan, bagaimana proses terwujudnya tulisan panjang berbentuk buku. Banyak buku tipis yang mungkin waktu pembuatannya relatif pendek, tapi tak kurang pula buku yang sampai 500-an lebih halamannya. agaimana bisa membuatnya? Agar tidak penasaran, mari kita telisik proses kelahiran sebuah buku.

Ada dua buku dengan model penyusunan buku. Pertama adalah buku yang merupakan kumpulan tulisan atau artikel, dan kedua adalah buku yang khusus dibuat dan bukan merupakan himpunan tulisan-tulisan parsial.

Buku dari Kumpulan Artikel 

Cukup banyak buku yang lahir dari sekumpulan tulisan lepas. Tulisan demi tulisan itu dibuat dalam kurun waktu yang panjang. Artikel itu pun sebagian atau seluruhnya sudah pernah dimuat di media cetak atau media online. Daripada terserak begitu, sang penulis akhirnya mengambil keputusan untuk menyatukan tulisan-tulisan tersebut ke dalam bentuk buku.

Tulisan-tulisan itu kemudian dikelompokkan sedemikian rupa mengikuti tema yang diusung. Ada tulisan yang bertema politik dikumpulkan menjadi satu bab, dan yang bertema pendidikan juga dihimpun dalam satu bab juga, begitu seterusnya.  

Sekadar contoh, ada dua buku saya yang mengikuti pola kumpulan artikel ini, yakni buku "Menulis dengan Modal Nekat" dan buku "Catatan Suweca." Buku Menulis dengan Modal Nekat yang diterbitkan Mei 2013 itu merupakan kumpulan artikel dengan tema yang sama. Artikel-artikel tersebut pernah dimuat secara bersambung di kompasiana.com dengan judul utama: I Love Writing.

Selanjutnya, buku yang juga merupakan kumpulan artikel adalah buku "Cacatan Suweca". Materi buku ini diambil dari sejumlah tulisan penulis sendiri yang pernah dimuat di media cetak (koran) dan media online.

Dari sekian tulisan yang terpisah, penulis seleksi kembali, melihat relevansinya, lalu  penulis kumpulkan sesuai tema. Ada lima tema yang muncul selaras dengan konten, yakni tentang politik, pendidikan, ekonomi, sosial budaya, dan motivasi.

Untuk melengkapi dengan satu contoh lagi, saya sebut buku yang diterbitkan Penerbit Pustaka Tokoh tahun 2001.  Judulnya: "Orbit: Buah Pikir, Perjalanan Karier, dan Kiat Sukses 53 Tokoh Masyarakat."

Seperti disebutkan di-cover, buku berketebalan 404 halaman ini  merupakan himpunan hasil wawancara sejumlah wartawan Tokoh dan kontributor yang selama aktif menulis untuk tabloid Tokoh.

Terdapat 18 kontributor/wartawan yang tulisannya dimuat di situ, dan saya salah satunya. Tulisan saya hanya ada dua yang dimuat di dalam buku tersebut, keduanya merupakan hasil wawancara saya dengan tokoh pendidikan Sunaryono Basuki KS dan seorang fotografer kawakan, Tan Sioe Lay.

Ada buku yang sengaja disusun dan dijadikan sebagai buah tangan dalam peringatan hari  ulang tahun seorang tokoh yang dihormati. Para penulisnya adalah orang-orang yang mengenal dengan baik sosok sang tokoh.

Saya juga diminta oleh penulis utama sekaligus editor buku itu untuk menjadi kontributor dengan menulis tentang sang tokoh berikut sepak terjang beliau bahkan sebelum menduduki posisinya yang sekarang. Buku yang saya maksud adalah buku tentang profil Rektor Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja yang berjudul "I Nyoman Jampel: Membangun dengan Kebersamaan," yang terbit tahun 2019.

Buku Karya Perseorangan

Di samping buku himpunan naskah atau artikel banyak orang, ada juga model buku yang lazim kita kenal yaitu buku yang lahir dari hasil karya satu orang atau dua orang penulis. Buku seperti ini pada umumnya disusun dalam kurun waktu yang relatif lama. Paling cepat mungkin tiga bulan, tapi ada yang membutuhkan waktu lebih dari 1 tahun bahkan lebih untuk menyelesaikannya.

Ada beberapa alasan mengapa buku semacam ini cukup lama ditulis. Antara lain, misalnya, si penulis membutuhkan referensi yang lengkap dan luas, si penulis didera banyak kesibukan sehingga tak bisa fokus hanya menulis buku, bisa juga lantaran kesulitan menemukan penerbit yang bersedia menerbitkan buku tersebut.

Buku semacam ini memang menekankan pada kedalaman isi. Oleh karena itu, diperlukan referensi yang luas, kedalaman isi, ketajaman analisis  sang penulis. Tentu tidak mudah bagi mereka untuk menulis buku yang menuntut jumlah halaman yang tidak sedikit. Dibutuhkan kedisiplinan, ketekunan, konsistensi,  dan kesabaran untuk bisa merampungkannya. Jika tidak, maka buku tersebut tak akan pernah selesai.

Tetapi jangan khawatir, menyusun buku yang relatif tebal seperti itu bisa dilakukan dengan pola mengangsur. Tak hanya hutang yang bisa diangsur, buku pun bisa, he he.  Maksudnya, pertama-tama dibuat dulu outline atau kerangka tulisan. Pertimbangkan kerangka tulisan itu apakah sudah sistematis dan logis atau belum.

Tidakkah ada hal-hal yang penting terlewatkan.  Setelah itu,  baru dimulai menulis sedikit demi sedikit. Setiap hari membuat tulisan sepanjang dua halaman saja saya kira sudah cukup. Dengan dua halaman setiap hari, maka dalam tiga bulan, kita akan bisa menulis sebanyak 120  halaman. Jumlah halaman ini sudah cukup untuk dijadikan sebuah buku.

Terkadang kita jadi takut menyusun buku lantaran harus menulis banyak halaman dalam waktu lama. Tapi, saya pikir tak perlu terlalu dipusingkan persoalan jumlah halaman yang banyak itu, pikirkan dan lakukan satu hari dua halaman saja. Tanpa terasa, lama-kelamaan, halaman demi halaman berhasil kita susun, bahkan akhirnya berhasil mencapai seratus halaman, bahkan lebih banyak lagi. Menyenangkan, bukan?

Ada dua buku yang saya tulis dengan model mencicil ini. Yang pertama adalah buku yang berjudul "Subconscious Mind Writing: Panduan dan Motivasi Menulis Artikel Bagi Penulis Pemula" dan yang kedua berjudul "Membaca, Menulis, dan Berbicara: Tiga Modal Utama Meraih Sukses."  Kedua buku ini benar-benar hasil dari usaha mengangsur sedikit demi sedikit. Kini, ketika sedang menulis buku "You Is Your Passion" saya terapkan jurus yang sama: mengangsur. Sedikit demi sedikit. Dalam 3 bulan sampai 6 bulan tentu akan selesai juga.

Demikian dulu sahabat kompasianer, tulisan yang berangkat dari pengalaman nyata ini. Semoga berguna bagi kita semua dan bisa menumbuhkan semangat menulis.

( I Ketut Suweca, 8 Desember 2019).  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun