Dulu, ketika engkau belum ada
Bukan apa-apa atau siapa-siapa
Sampai kehendak membawamu untuk menjadi
Lalu, engkau terdiam, meringkuk, lama di situ
Persis seperti trenggiling tertidur pulas.
Tak hendak berdiam, engkau pun kian membesar
Kau coba rentangkan lenganmu, luruskan kakimu
Lalu, kau  pukulkan  tanganmu, sepakkan kakimu
Gerakmu lincah, ke kiri ke kanan, dan berputar
Tapi, kau tetap awas, takut ibumu menderita
Takut engkau terlepas nafas
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!