Apakah impor buruk bagi perekonomian Indonesia?
Walaupun aktivitas impor melibatkan pembayaran atau pengeluaran uang keluar negri, tak selamanya impor adalah kegiatan yang buruk.
Menurut David Richardo, seorang ekonom  mengatakan bahwa negara-negara yang melakukan aktivitas perdagangan internasional, akan memperoleh keuntungan lewat dua jalan dibanding negara dengan perekonomian tertutup. Â
Pertama, sebagai alternatif memproduksi sendiri suatu barang, suatu negara dapat memproduksi barang lain dan memperdagangkannya sebagai penukar untuk memperoleh barang yang diinginkan. Kedua, perdagangan akan memperluas kemungkinan-kemungkinan konsumsi suatu negara, yang pada gilirannya menciptakan keuntungan perdagangan.
Hal tersebut juga diperkuat oleh pendapat Sri Mulyani yang mengatakan bahwa pelemahan impor dikhawatirkan akan memperlemah perekonomian Indonesia.Â
Mengapa hal demikian dapat terjadi? Karena porsi impor terbanyak di Indonesia yaitu berada pada kategori bahan baku sebesar 75%, disusul dengan barang modal 16% dan barang konsumsi 9%. Jika terjadi penurunan impor pada bahan baku dan barang modal, maka bahan baku yang tersedia di Indonesia akan menipis. Sehingga dikhawatirkan kegiatan industri tidak akan mampu untuk berproduksi karena bahan bakunya menurun, dan berujung pada melemahnya perekonomian Indonesia.
Lalu mengapa suatu negara dapat mengekspor dan meng-impor suatu komoditas secara sekaligus?
- Diferensiasi produk
- Kurangnya produk untuk memenuhi kebutuhan domestik
- Ketidaksesuaian produk yang dihasilkan domestik terhadap pasar permintaan di domestik
Apa yang di lakukan untuk mengurangi impor?
- Substitusi bahan impor
- Mulai mencintai produk sendiri
- Menentukan prioritas sumber daya yg dikembangkan