Mohon tunggu...
Ecik Wijaya
Ecik Wijaya Mohon Tunggu... Penulis - Seperti sehelai daun yang memilih rebah dengan rela

Pecinta puisi, penggiat hidup

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tiba-tiba Dada Terasa Lebih Mati Lagi, Sendiri

19 Desember 2021   10:37 Diperbarui: 19 Desember 2021   10:39 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sudah beribu jam dadaku mengandung perih
kantong-kantong airmata yang sarat tumpah
meski terus menganak sungai dipipi
tetap saja muaranya adalah ketakberdayaan diri

sudah beribu jam dadaku semacam dihimpit batu
getar-getar dukacita yang terus saja bertambah besar
kuasaku hanya selarik doa setiap dadaku tertimpa kabar
sekali lagi, muaranya adalah ketakberdayaanku sendiri

sudah beribu jam hatiku mencari-cari
dimana letak kekejaman itu tersemat
dimana letak kasih itu bersemayam
tapi tak kutemu pada wajah yang kejam, pada tangan yang beringas, pada hati yang tak lagi manusia

sudah beribu jam terhitung,berulang
aku berputar sendiri tanpa bisa menautkan tangan apalagi hati
untuk sama menjadi penyaksi yang mengutuk hilangnya kemanusiaan
hanya rutukan dan doa yang terus menggema didadaku seorang 

Tiba-tiba  dada terasa lebih mati lagi, sendiri

#stop kekerasan pada perempuan dan anak

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun