Mohon tunggu...
Ecik Wijaya
Ecik Wijaya Mohon Tunggu... Penulis - Seperti sehelai daun yang memilih rebah dengan rela

Pecinta puisi, penggiat hidup

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Musim-musim Semi

6 Juni 2021   07:43 Diperbarui: 6 Juni 2021   07:47 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Musim-musim semi, ketika tunas baru tumbuh
Diantara musim panas bakal selalu lahir
Kala berbagi jejak di dedaunan kehidupan
Yang menggurat waktu dengan kelembutan ilahi
Meski mungkin hanya sekali dua kita tersesat, lalu ingat jalan berpulang atas segala

Tiap yang nampak dan berpapasan dalam perjalanan
Menanggung beban kebaikan untuk dialirkan
Pada sungai-sungainya dan pada langitnya
Perjumpaan adalah sebuah cinderamata kesedian diri membuka pintu jiwa
Membagi yang sedikit dengan berbuat baik lebih banyak

Jangan bertanya rupa matahari dan bebungaan yang basah oleh embun
Sebelum sampai pada hakikat perjalanan
Karena yang hidup bukan semata perut
Tapi ia yang menggerakkan jiwa pun dahaga atas nama rindu

Musim semi yang datang berulangkali
Pada saat-saat musim panas terlampau terik
Adalah oase jiwa untuk berdiam sejenak
Mengisi tiap botol-botolnya dengan penuh cinta
Lalu perjalanan sekali lagi dimulai
Siapa bilang hidup tak abadi, ia yang tahu bakal menjelajahi kehidupan menerus

Musim semiku ada padamu, dan pada kalian
Yang tetap menjaga mata dan hati untuk tetap merindu secercah cahaya 

Tetaplah mencinta!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun