Mohon tunggu...
Ecik Wijaya
Ecik Wijaya Mohon Tunggu... Penulis - Seperti sehelai daun yang memilih rebah dengan rela

Pecinta puisi, penggiat hidup

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ia Semata

12 Mei 2021   02:02 Diperbarui: 12 Mei 2021   02:05 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Diujung malam  yang lelap 

Bintang gemintang di langit sepi cahaya 

Rembulan hilang dalam dekapan awan 

Tapi nun dibawah sana, pada rumah-rumah 

Semburat cahaya naik ke langit, lurus tak terhalang

Ada ribuan doa-doa beterbangan semacam kupu-kupu

Dadaku yang sunyi tiba-tiba bersenandung 

Allah, Allaah 

 Diam-diam Ia menitipkan nyanyian dalam pekatnya waktu 

Diantara badai, diantara hujan deras , diantara banyak kehilangan 

Aku merebah pasrah seperti dedaunan yang dihembus angin 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun