Mohon tunggu...
Ecik Wijaya
Ecik Wijaya Mohon Tunggu... Penulis - Seperti sehelai daun yang memilih rebah dengan rela

Pecinta puisi, penggiat hidup

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bangunkan Aku!

13 November 2020   21:24 Diperbarui: 13 November 2020   21:25 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bu, nyaliku  tiba-tiba meleleh
Melihat malaikat melempar jaring maut
Keras, di kepala-kepala kita
Apakah kita sedang dihukum Bu?
Seperti jaman kaum Luth
Atau Musa
Atau Nuh
Atau seperti Yunus yang tersadar setelah terperangkap di perut seekor ikan kiriman Tuhan

Bu, gagap aku membaca hari-hari masa kini
Sepagi ini aku kehilangan banyak kesempatan
Dengan tergoda meneguk racun berbalut madu
Mabuk kelimpungan berjalan menuju rumah
Jarak sedepa terasa berkilometer jauhnya
Kuseret kakiku, kupaksa sungguh sadar khilaf
Agar ketika aku  menjumpai-Nya, Ia mengenalku

Siapa kamu?
Ah hilang sungguh kali ini aku, Bu
Ampun, lidahku sudah ditali
Ampun, mataku sudah ditutup
Ampun, kaki tanganku sudah dibelenggu
Hei, siapa kamu?
Gelombang lautan didada tiba-tiba pasang
Aku tenggelam, Bu
Atau masih nyaris! Suara harap didadaku

Bangunkan aku!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun