Mohon tunggu...
echaimutenan
echaimutenan Mohon Tunggu... Penulis - Blogger Mom

www.echaimutenan.com

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Serunya Ramadan di Desa

2 April 2023   10:15 Diperbarui: 2 April 2023   10:32 898
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ternyata pindah ke desa tidak selamanya menyusahkan. Memang mungkin akan tampak berbeda dalam masalah transportasi dan fasilitas kesehatan yang tidak selengkap di ibukota. Namun yang pasti, saat Ramadan seperti ini banyak hal yang terjadi seperti di saat saya masih kecil.

Saya masih ingat ketika dibesarkan di kota kecil di Jawa Timur dulu. Saat Ramadan yang tadinya sepi kotanya, tiba-tiba jadi ramai dengan banyak sekali kegiatan. Mulai dari pawai, tadarusan hingga berbagai acara selama Ramadan. Yang paling saya ingat saat kecil adalah ramainya anak-anak kampung yang berkeliling untuk membangunkan sahur dan bunyi sirine tanda waktu berbuka puasa. 

Hal ini benar-benar tidak pernah saya rasakan selama tinggal di kota besar. Apalagi saya tinggal di komplek tertutup yang anak-anaknya tidak ada yang berkeliling membangunkan sahur. Namun saya cukup terhibur dulu karena depan komplek ada masjid besar, jadi ada suara mengajak sahur. Tapi hanya itu saja. Keriuhan Ramadan yang dulu saya nikmati tidak pernah terlihat selama 20 tahun merantau.

Ramainya Sahur di Desa

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Dan sekarang berbeda, saya sudah tinggal di desa yang kurang lebih mirip dengan kota kecil dulu saat masih kecil. Banyak hal yang mengingatkan saya dengan hangatnya orang tua yang menemani Ramadan. Yang sekarang berganti saya yang berperan menjadi orang tua buat anak-anak tercinta.

Saat sahur ada banyak rombongan anak-anak kampung sini yang berputar mengelilingi rumah. Bedanya, sekarang mereka sudah tidak lagi pakai kentongan atau tempat kaleng buat ditabuh. Tapi mereka memakai sound system kecil yang memutar lagu sahur sahur. Terus anak-anak juga pakai microphone untuk halo-halo mengajak sahur, jadi tidak berteriak-teriak lagi seperti jaman dulu.

Di desa, biasanya ada dua kali adzan Subuh. Yang pertama untuk membangunkan dan yang kedua untuk mengatakan kalau memang sudah masuk waktu Subuh.

Padatnya Kegiatan Anak Saat Ramadan

Dok.pribadi
Dok.pribadi

Anak-anak saya pun sepertinya lebih senang dengan banyaknya kegiatan di desa, dibandingkan dulu saat di kota. Selain mereka juga ikutan untuk membangunkan sahur, ternyata kegiatannya ada banyak sekali. Mulai dari tadarusan bersama, kegiatan pondok Ramadan hingga mengisi buku kegiatan Ramadan dari sekolah.

Sama kayak saya dulu, jadi setiap selesai tarawih langsung minta tanda tangan imam salat. Jadi kudu penuh tanda tangannya agar anak juga termotivasi melakukan beberapa ibadah di bulan Ramadan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun